Barisan Promeg deklarasi Megawati for President
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 50 orang aktivis pro Megawati (Promeg) dari tujuh Kabupaten/Kota di Jawa Timur mendeklarasikan gerakan Megawati Soekarno Putri sebagai Calon Presiden RI 2014-2019. Selain sebagai anak biologis, Megawati juga dianggap penerus ajaran Bung Karno.
Pernyataan sikap politik tersebut dikumandangkan secara serentak di komplek makam Proklamator RI Ir Soekarno, Kota Blitar.
"Ini murni gerakan arus bawah yang menghendaki Ibu Megawati menjadi Capres tahun 2014," ujar Koordinator Promeg Jawa Timur Bidho Swasono kepada wartawan, Rabu (11/12/2013).
Pekik merdeka terlontar bersahut-sahutan. Dua spanduk besar pun dibentang lebar.
Semua orang mengenakan kaos dwi warna yang sama. Di bagian muka tertulis "Kebenaran Tetap Kebenaran" dengan sablon foto Ketua Umum PDI P Megawati Soekarno Putri.
Sementara pesan nasionalisme Bung Karno "Indonesia Bukan Bangsa Budak" tercetak huruf kapital di bagian belakang.
"Meski orba telah tumbang deSoekarnoisasi masih berlanjut. Indonesia harus terbebas dari setan Kapitalisme, Imperialisme dan Kolonialisme, "tegas Bidho.
Sebelum berdeklarasi, barisan yang mengklaim sebagai kader kultural PDI P itu lebih dulu berziarah, berdoa dan tabur bunga diatas pusara Bung Karno.
"Semoga pada tahun 2014 nanti, Ibu Megawati Soekarno Putri bisa kembali menjadi presiden Republik ini," harap kader PDI P Kediri yang didaulat menjadi pemimpin doa.
Menurut Bidho, gerakan Megawati For Presiden tidak akan berhenti pada deklarasi.
Barisan arus bawah yang diikuti perwakilan dari Surabaya, Malang, Pasuruan, Kediri (Kabupaten/Kota)dan Blitar (Kabupaten/Kota) akan terus bergerak menggalang dukungan ke semua daerah basis PDI P.
"Setelah Jawa Timur, deklarasi yang sama juga akan dicanangkan barisan Promeg Jawa Barat. Kawan kawan Jawa Barat sudah memberitahukan, "jelasnya.
Secara tidak langsung deklarasi juga untuk mengingatkan kepada internal struktural PDI P, bahwa Megawati adalah pimpinan tertinggi partai.
"Dan hasil kongres sepenuhnya terserah Megawati," tegasnya.
Terkait munculnya nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang merajai bursa capres 2014, Bidho menyarankan agar kader PDI P tidak terjebak hasil survei.
Sebab dari pengalaman di sejumlah daerah, hasil survei tidak selalu sama dengan kenyataan.
"Di Pilkada DKI, Malang dan Tegal sendiri, pemenangnya bukan sesuai survei," tegasnya. Namun kendati demikian, barisan Promeg yang dipimpinya tersebut siap mendukung dan mematuhi hasil kongres yang menetapkan capres PDI P.
"Siapapun capresnya nanti, kita siap dukung. Asalkan mekanisme kongres berjalan fair play dan sesuai aturan partai," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Bidho juga mengungkapkan sikap elit DPP PDI P terkait gerakan deklarasi Megawati For Presiden yang digalangnya.
Secara implisit, ia menangkap pesan bahwa partai (PDI P) tidak menghalangi gerakan itu. Setidaknya pesan itu yang disampaikan Ketua Bidang organisasi DPP PDI P Jarot Syaiful Hidayat.
"Pesan Pak Jarot kepada saya melalui telepon, yang penting tidak membuat onar. Kami tidak dilarang melakukan deklarasi ini, "pungkasnya.
Sementara itu kader DPD PDI P Jawa Tengah Yoyok Mardijo melalui via telepon mengatakan siap melakukan gerakan yang sama. Menurutnya, PDI P harus mengusung kembali Megawati sebagai capres 2014. "Kita juga tengah mempersiapkan gerakan yang sama, "ujarnya.
Pernyataan sikap politik tersebut dikumandangkan secara serentak di komplek makam Proklamator RI Ir Soekarno, Kota Blitar.
"Ini murni gerakan arus bawah yang menghendaki Ibu Megawati menjadi Capres tahun 2014," ujar Koordinator Promeg Jawa Timur Bidho Swasono kepada wartawan, Rabu (11/12/2013).
Pekik merdeka terlontar bersahut-sahutan. Dua spanduk besar pun dibentang lebar.
Semua orang mengenakan kaos dwi warna yang sama. Di bagian muka tertulis "Kebenaran Tetap Kebenaran" dengan sablon foto Ketua Umum PDI P Megawati Soekarno Putri.
Sementara pesan nasionalisme Bung Karno "Indonesia Bukan Bangsa Budak" tercetak huruf kapital di bagian belakang.
"Meski orba telah tumbang deSoekarnoisasi masih berlanjut. Indonesia harus terbebas dari setan Kapitalisme, Imperialisme dan Kolonialisme, "tegas Bidho.
Sebelum berdeklarasi, barisan yang mengklaim sebagai kader kultural PDI P itu lebih dulu berziarah, berdoa dan tabur bunga diatas pusara Bung Karno.
"Semoga pada tahun 2014 nanti, Ibu Megawati Soekarno Putri bisa kembali menjadi presiden Republik ini," harap kader PDI P Kediri yang didaulat menjadi pemimpin doa.
Menurut Bidho, gerakan Megawati For Presiden tidak akan berhenti pada deklarasi.
Barisan arus bawah yang diikuti perwakilan dari Surabaya, Malang, Pasuruan, Kediri (Kabupaten/Kota)dan Blitar (Kabupaten/Kota) akan terus bergerak menggalang dukungan ke semua daerah basis PDI P.
"Setelah Jawa Timur, deklarasi yang sama juga akan dicanangkan barisan Promeg Jawa Barat. Kawan kawan Jawa Barat sudah memberitahukan, "jelasnya.
Secara tidak langsung deklarasi juga untuk mengingatkan kepada internal struktural PDI P, bahwa Megawati adalah pimpinan tertinggi partai.
"Dan hasil kongres sepenuhnya terserah Megawati," tegasnya.
Terkait munculnya nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang merajai bursa capres 2014, Bidho menyarankan agar kader PDI P tidak terjebak hasil survei.
Sebab dari pengalaman di sejumlah daerah, hasil survei tidak selalu sama dengan kenyataan.
"Di Pilkada DKI, Malang dan Tegal sendiri, pemenangnya bukan sesuai survei," tegasnya. Namun kendati demikian, barisan Promeg yang dipimpinya tersebut siap mendukung dan mematuhi hasil kongres yang menetapkan capres PDI P.
"Siapapun capresnya nanti, kita siap dukung. Asalkan mekanisme kongres berjalan fair play dan sesuai aturan partai," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Bidho juga mengungkapkan sikap elit DPP PDI P terkait gerakan deklarasi Megawati For Presiden yang digalangnya.
Secara implisit, ia menangkap pesan bahwa partai (PDI P) tidak menghalangi gerakan itu. Setidaknya pesan itu yang disampaikan Ketua Bidang organisasi DPP PDI P Jarot Syaiful Hidayat.
"Pesan Pak Jarot kepada saya melalui telepon, yang penting tidak membuat onar. Kami tidak dilarang melakukan deklarasi ini, "pungkasnya.
Sementara itu kader DPD PDI P Jawa Tengah Yoyok Mardijo melalui via telepon mengatakan siap melakukan gerakan yang sama. Menurutnya, PDI P harus mengusung kembali Megawati sebagai capres 2014. "Kita juga tengah mempersiapkan gerakan yang sama, "ujarnya.
(lns)