Polisi temukan diduga tulang manusia di selokan Ungaran
A
A
A
Sindonews.com - Petugas Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Semarang menemukan dua tulang diduga tulang manusia, dan bekas pakaian saat melakukan membongkar saluran air, di sepanjang Jalan Diponegoro, Ungaran, Kabupaten Semarang.
Pembongkaran ini sengaja dilakukan, karena sebelumnya polisi juga menemukan potongan kaki dan paha manusia. Pembongkaran dilakukan juga menggunakan alat berat.
“Selain temuan dua buah tulang, juga ditemukan SIM XL, celana dalam, handuk dan jaket,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Semarang AKP Endang, melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM), Kamis 5 Desember 2013 malam.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah tulang itu merupakan tulang manusia atau bukan.
“Jadi belum bisa dipastikan. Tulangnya masih dikirim ke Labfor (Laboratorium Forensik) untuk mengetahui apakah tulang manusia atau bukan. Semuanya masih dalam pemeriksaan di Labfor,” tambahnya.
Diketahui, di lokasi itu pada Selasa 22 September 2013 ditemukan potongan kaki manusia berkelamin laki–laki. Saat ditemukan, kondisi potongan kaki itu sudah membusuk.
Pemeriksaan forensik menyebutkan, korban mengalami luka kekerasan pada kaki, ditemukan resapan darah di tulang. Tubuh pemilik kaki diperkirakan bertinggi badan 155–159 Cm.
Pada Senin 25 Oktober 2013, di lokasi tak jauh dari penemuan potongan kaki itu, seorang warga menemukan potongan paha manusia. Ditemukan di selokan tak jauh dari rumah warga. Pemeriksaan forensik menyebutkan, potongan paha itu masih proses pembusukan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Musyafak mengatakan, untuk potongan kaki yang pertama ditemukan itu sudah dikuburkan, tidak diambil tes DNA sesuai permintaan penyidik.
“Yang kedua, pada November lalu, ditemukan panggul kiri dan paha. Tapi kondisinya lebih baru, dibandingkan yang potongan kaki pada Oktober sebelumnya. Kondisinya sudah belulang. Tapi untuk yang baru ini, belum masuk ke kami," sambungnya via telepon seluler.
Pembongkaran ini sengaja dilakukan, karena sebelumnya polisi juga menemukan potongan kaki dan paha manusia. Pembongkaran dilakukan juga menggunakan alat berat.
“Selain temuan dua buah tulang, juga ditemukan SIM XL, celana dalam, handuk dan jaket,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Semarang AKP Endang, melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM), Kamis 5 Desember 2013 malam.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah tulang itu merupakan tulang manusia atau bukan.
“Jadi belum bisa dipastikan. Tulangnya masih dikirim ke Labfor (Laboratorium Forensik) untuk mengetahui apakah tulang manusia atau bukan. Semuanya masih dalam pemeriksaan di Labfor,” tambahnya.
Diketahui, di lokasi itu pada Selasa 22 September 2013 ditemukan potongan kaki manusia berkelamin laki–laki. Saat ditemukan, kondisi potongan kaki itu sudah membusuk.
Pemeriksaan forensik menyebutkan, korban mengalami luka kekerasan pada kaki, ditemukan resapan darah di tulang. Tubuh pemilik kaki diperkirakan bertinggi badan 155–159 Cm.
Pada Senin 25 Oktober 2013, di lokasi tak jauh dari penemuan potongan kaki itu, seorang warga menemukan potongan paha manusia. Ditemukan di selokan tak jauh dari rumah warga. Pemeriksaan forensik menyebutkan, potongan paha itu masih proses pembusukan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Musyafak mengatakan, untuk potongan kaki yang pertama ditemukan itu sudah dikuburkan, tidak diambil tes DNA sesuai permintaan penyidik.
“Yang kedua, pada November lalu, ditemukan panggul kiri dan paha. Tapi kondisinya lebih baru, dibandingkan yang potongan kaki pada Oktober sebelumnya. Kondisinya sudah belulang. Tapi untuk yang baru ini, belum masuk ke kami," sambungnya via telepon seluler.
(san)