KPA minta Propam usut penembakan di Takalar
A
A
A
Sindonews.com - Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengutuk keras tindakan aparat keamanan yang dinilai telah bertindak brutal dalam kasus bentrokan antara warga dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV di Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (2/12/2013).
Menurut Sekjen KPA, Iwan Nurdin, tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian telah menimbulkan korban. Satu petani Yunus Daeng Empo (35) Polongbangkeng luka parah akibat tertembak empat peluru Brimob Polda Sulselbar.
"Kami mengecam keras tindakan brutal aparat di lahan sengketa antara petani dan PTPN XIV. Penembakan ini, menambah panjang angka kekerasan atas nama perebutan sumber daya agraria," jelas Iwan Nurdin kepada SINDOnews, Selasa (3/12/2013).
Iwan-pun meminta agar aparat kepolisian untuk menarik diri dalam penanganan sengketa lahan antara warga dengan PTPN XIV, serta segera menarik diri dari lokasi.
"Kami juga meminta Propam mengusut kesalahan prosedur penembakan petani Polongbangkeng oleh aparat kepolisian," jelasnya.
Menurut Sekjen KPA, Iwan Nurdin, tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian telah menimbulkan korban. Satu petani Yunus Daeng Empo (35) Polongbangkeng luka parah akibat tertembak empat peluru Brimob Polda Sulselbar.
"Kami mengecam keras tindakan brutal aparat di lahan sengketa antara petani dan PTPN XIV. Penembakan ini, menambah panjang angka kekerasan atas nama perebutan sumber daya agraria," jelas Iwan Nurdin kepada SINDOnews, Selasa (3/12/2013).
Iwan-pun meminta agar aparat kepolisian untuk menarik diri dalam penanganan sengketa lahan antara warga dengan PTPN XIV, serta segera menarik diri dari lokasi.
"Kami juga meminta Propam mengusut kesalahan prosedur penembakan petani Polongbangkeng oleh aparat kepolisian," jelasnya.
(rsa)