Seniman banjiri konser 'Tribute to Gombloh' di Surabaya
Seniman banjiri konser 'Tribute to Gombloh' di Surabaya
A
A
A
Sindonews.com - Karya-karya musisi Gombloh kembali dinyanyikan di konser 'Tribute to Gombloh' di Surabaya. Setidaknya ada belasan seniman yang turut memeriahkan konser yang digelar di Parkir Timur Delta Plaza Surabaya, Rabu (28/11/2013) malam.
Beberapa seniman yang terlibat dalam konser tersebut diantaranya, Sangkakala (Yogyakarta), Anak Ganjil (Bali), Ayu Laksmi dan Svara Semesta (Bali), Oppie Andaresta (Jakarta), Roy Jeconiah (Jakarta), Devadata (Surabaya), Blingsatan (Surabaya), Macan (Surabaya), Cacak (Surabaya), Monic n The Geek Boys (Surabaya), Ovalenz (Surabaya), Sekaring Jagat (Surabaya). Para seniman ini tampil tanpa ada kepentingan komersil.
Menurut Penggerak Kebudayaan, Hengky Kurniadi, para seniman ini murni tampil sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Gombloh. Mereka tampil di konser itu tanpa ada kepentingan komersil sama sekali.
"Bahkan ada seniman Bali yang datang dengan mencari sponsor sendiri untuk bisa tampil dalam pentas itu," kata Hengky di sela-sela konser tersebut.
Lebih jauh ia menjelaskan, konser seperti ini memang sudah dicita-citakan sejak tujuh tahun silam. Namun baru terlaksana hari ini. Rupanya, rasa solidaritas seniman kepada almarhum Gombloh tetap ada saat ini. Termasuk, sambutan yang antusias dari masyarakat Surabaya.
Dalam konser tersebut, sejumlah seniman bergantian membawakan lagu-lagu karya Gombloh. Bahkan, penampilan para seniman ini mampu menghipnotis para penonton untuk kembali ke era tahun dimana Gombloh menapaki karir sebagai musisi di Indonesia.
Musisi Sawung Jabo mengaku berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung konser Tribute to Gombloh ini. Menurutnya, sosok Gombloh ini sangt luar biasa. Gombloh adalah musisi hebat yang pernah dimiliki oleh Bangsa Indonesia.
"Gombloh memang lahir di Surabaya, tapi milik Indonesia. Meski orangnya sudah tidak ada, namun karya-karyanya tetap abadi," kata Sawung Jabo, yang juga inisiator konser.
Konser malam ini ditutup dengan lagi yang membangkitkan rasa nasionalisme karya Almarhum Gombloh berjudul Kebyar-kebyar. Karena lirik lagu sudah sangat familiar di telinga maka penonton yang hadir pun serentak bernyanyi.
Beberapa seniman yang terlibat dalam konser tersebut diantaranya, Sangkakala (Yogyakarta), Anak Ganjil (Bali), Ayu Laksmi dan Svara Semesta (Bali), Oppie Andaresta (Jakarta), Roy Jeconiah (Jakarta), Devadata (Surabaya), Blingsatan (Surabaya), Macan (Surabaya), Cacak (Surabaya), Monic n The Geek Boys (Surabaya), Ovalenz (Surabaya), Sekaring Jagat (Surabaya). Para seniman ini tampil tanpa ada kepentingan komersil.
Menurut Penggerak Kebudayaan, Hengky Kurniadi, para seniman ini murni tampil sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Gombloh. Mereka tampil di konser itu tanpa ada kepentingan komersil sama sekali.
"Bahkan ada seniman Bali yang datang dengan mencari sponsor sendiri untuk bisa tampil dalam pentas itu," kata Hengky di sela-sela konser tersebut.
Lebih jauh ia menjelaskan, konser seperti ini memang sudah dicita-citakan sejak tujuh tahun silam. Namun baru terlaksana hari ini. Rupanya, rasa solidaritas seniman kepada almarhum Gombloh tetap ada saat ini. Termasuk, sambutan yang antusias dari masyarakat Surabaya.
Dalam konser tersebut, sejumlah seniman bergantian membawakan lagu-lagu karya Gombloh. Bahkan, penampilan para seniman ini mampu menghipnotis para penonton untuk kembali ke era tahun dimana Gombloh menapaki karir sebagai musisi di Indonesia.
Musisi Sawung Jabo mengaku berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung konser Tribute to Gombloh ini. Menurutnya, sosok Gombloh ini sangt luar biasa. Gombloh adalah musisi hebat yang pernah dimiliki oleh Bangsa Indonesia.
"Gombloh memang lahir di Surabaya, tapi milik Indonesia. Meski orangnya sudah tidak ada, namun karya-karyanya tetap abadi," kata Sawung Jabo, yang juga inisiator konser.
Konser malam ini ditutup dengan lagi yang membangkitkan rasa nasionalisme karya Almarhum Gombloh berjudul Kebyar-kebyar. Karena lirik lagu sudah sangat familiar di telinga maka penonton yang hadir pun serentak bernyanyi.
(rsa)
Explore More