Video kekerasan guru SMAN 2 beredar di Bone

Selasa, 26 November 2013 - 18:09 WIB
Video kekerasan guru...
Video kekerasan guru SMAN 2 beredar di Bone
A A A
Sindonews.com - Dunia pendidikan di Kabupaten Bone, kembali tercoreng setelah video kekerasan guru kepada siswa yang berdurasi 3.55 menit di sebuah ponsel beredar ke sejumlah siswa, dan masyarakat di Kota Bumi Arung Palakka.

Dalam cuplikan video itu, salah seorang guru yang diduga menampar salah satu siswa dari tiga yang duduk di kursi dengan mengenakan seragam baju pramuka.

Adapun lokasi aksi kekerasan siswa tersebut diketahui berada di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kecamatan Kahu Kabupaten Bone yang direkam oleh salah seorang siswa pada hari Sabtu 23 November 2013. Saat itu, ketiga siswa tersebut dipanggil menghadap, terkait dengan perkelahian siswa di dalam ruangan siswa.

Dalam pemeran pelaku, salah seorang siswa kelas II SMAN 1 Kahu yang diduga dianiaya oleh gurunya tiba di Kantor Mapolres Bone. Siswa bernama Andi Ibrahim (15) yang menjadi korban kekerasan dua oknum guru berinisial DA dan Sy tersebut melaporkan gurunya atas tindak kekerasan yang dialaminya.

"Saya hanya sebagai penengah pertengkaran siswa, tapi malah saya yang dipukul guru dan saya tidak menerima diperlakukan seperti itu," kata Andi Ibrahim bersama dengan orang tuanya, di ruang SPK Polres Bone, Selasa (26/11/2013).

Dalam laporannya, korban menjelaskan jika sebelumnya di ruang kelas terjadi perkelahian teman kelasnya dengan kakak kelasnya. Saat itu, posisi dirinya hanya sebatas melerai dan mendapat laporan dari guru jika terlibat.

"Saya tidak diberi kesempatan menjelaskan persoalannya, guru saat itu langsung main pukul," terang Andi Ibrahim.

Kedatangan korban bersama orang tua, serta kakaknya di Mapolres Bone meminta agar kasus kekerasan siswa yang dilakukan oleh guru tersebut diproses hukum. Karena, selain memperlihatkan bukti video kekerasan juga telah melakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone.

Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Bone, Ipda Freedy Nelle yang menerima laporan korban mengatakan, pemeriksaannya diserahkan kepada penyidiknya untuk mengusut tuntas. "Ini masih dugaan, ada tahap pemeriksaan polisi yang masih akan menyelidikinya," kata Freedy.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMAN 1 Kahu Syamsir Budi mengatakan, belum mengetahui kasus tersebut sepenuhnya, karena saat kejadian tidak berada di sekolah, karena mengikuti pertemuan PGRI Kabupaten. Adapun guru yang melakukan kekerasan itu juga belum diketahui apakah memang melakukan pemukulan atau tidak sengaja.

"Saya sempat mencari anak itu, tapi tidak ketemu. Saya tunggu di sekolah, tapi tidak ada. Kami berusaha untuk mendamaikan namun karena sudah melapor di polsek Kahu sebenarnya dan kemudian melapor lagi ke Polres Bone," ujar Syamsir Budi dihubungi via ponselnya.

Mengenai perilaku siswa itu, Syamsir menyebut siswanya Andi Ibrahim dikenal pembuat onar di sekolah dan beberapa pelanggaran lain yang telah dibuatnya. Dan bahkan beberapa peristiwa sebelumnya, telah diberikan kepada pihak keluarga atau kepala desa setempat untuk dilakukan pembinaan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1032 seconds (0.1#10.140)