7 polisi diperiksa terkait tewasnya Briptu Bambang

Senin, 25 November 2013 - 21:21 WIB
7 polisi diperiksa terkait...
7 polisi diperiksa terkait tewasnya Briptu Bambang
A A A
Sindonews.com - Sedikitnya tujuh orang polisi diperiksa terkait tewasnya Brigadir Satu Bambang Setiawan (31) anggota Shabara Polres Nganjuk. Diduga yang bersangkutan sengaja bunuh diri dengan menembakkan senjata api laras panjang ke jantungnya sendiri.

Selain tujuh anggota yang bertugas (piket) bersama, penyidik juga memintai keterangan keluarga korban. Kendati demikian, sejauh ini polisi belum bisa memastikan motif di balik peristiwa maut yang terjadi pada Minggu malam tersebut (24/11).

“Kita belum bisa memastikan motifnya,“ ujar Wakapolres Nganjuk Komisaris Polisi Aditya Puji kepada wartawan. Peristiwa berdarah tersebut terjadi di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Nganjuk.

Muntahan peluru senapan serbu jenis V-2 full auto 5.56 mm x 45 mm merobek dada dan tembus punggung. Lesatan tiga peluru untuk sekali tarikan picu senjata buatan Pindad itu juga merusak tembok ruangan.

Rekoset (pantulan peluru) tiga peluru itu juga menjatuhkan jam dinding yang ada di sana. Pada saat kejadian, Briptu Bambang dalam keadaan sendiri. Tiga orang anggota berjaga di luar ruangan. Sementara sisanya berada di ruangan lain.

Tubuh Briptu Bambang tergeletak bersimbah darah. Nyawa pria asal Desa Bulakrejo, Kecamatan Warujayeng, Nganjuk itu melayang seketika.

“Hari ini empat orang telah kami periksa. Tinggal tiga orang anggota sisanya,“ terang Aditya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, tindakan menyudahi diri sendiri itu diduga karena tidak kuat menahan rasa malu. Sebelum tewas dengan cara mengenaskan, Briptu Bambang diketahui mengambil sesuatu milik tetangganya.

Yakni sebuah dompet, termasuk menguras simpanan uang melalui anjungan tunai mandiri (ATM) pemilik dompet. Informasi lain menyebutkan, tindakan tidak terpuji itu dilakukan Bambang karena terdesak hutang dengan nominal yang cukup besar.

“Kita masih terus mendalami penyelidikan untuk memastikan apa motifnya, “tambah Aditya.

Jenazah Briptu Bambang dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat Senin (25/11). Proses pemakaman dipimpin langsung Wakapolres Aditya.
Mantan anggota Kepolisian Sektor Jatikalen itu meninggalkan seorang istri, yakni Susi Handayani (30) dan dua orang anak, Aurelia Ananda Rizki yang masih berusia tujuh tahun dan Keisha Shakila yang berusia dua tahun.

Sementara pihak keluarga tidak menduga jika Bambang nekat mengakhiri hidupnya secara tragis. Selama ini, sepengetahuan keluarga, Bambang tidak pernah bermusuhan dengan siapapun. Begitu juga tidak memiliki permasalahan yang besar.

“Tapi saya juga tidak tahu pasti kalau di balik itu semua ada masalah yang dipendam,” ujar Mardiyanto, paman Briptu Bambang.

Sebagai juru bicara keluarga Mardiyanto menegaskan menerima dan tidak akan mempersoalkan penyebab kematian anggota keluarganya. Seluruh keluarga termasuk istrinya sudah mengikhlaskan kepergian Briptu Bambang.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0294 seconds (0.1#10.140)