Waspadai pembengkakan volume sampah di musim hujan
Waspadai pembengkakan volume sampah di musim hujan
A
A
A
Sindonews.com - Masyarakat Kota Solo diminta untuk mewaspadai penumpukan volume sampah pada saat memasuki musim hujan seperti ini. Pasalnya, sampah-sampah di musim hujan volumenya mudah meningkat setiap saat.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Solo Hasta Gunawan menyebutkan, penambahan volume sampah di musim hujan sangat mudah terjadi. Menurutnya, sampah-sampah yang ada bakal bercampur dengan air hujan dan membuat volumenya semakin berat, dan semakin susah untuk dibersihkan.
Hasta menyebutkan, kewaspadaan masyarakat perlu dilakukan agar mengurangi volume sampah yang dihasilkan terutama di tingkat rumah tangga. Dengan mengurangi volume sampah yang dihasilkan, maka pembengkakan volume sampah dapat diatur dan dapat dikendalikan.
Selain itu, pengendalian sampah dilakukan karena petugas DKP selalu kewalahan saat membersihkan sampah di musim hujan. “Sampah musim hujan itu sangat banyak, baik dari rumah tangga dan sampah dari daun, dan pepohonan yang rontok terbawa hujan,” terangnya, Rabu (13/11/2013).
Jika masyarakat tidak berhati-hati, nantinya sampah-sampah tersebut bakal berubah menjadi bencana. Pasalnya sampah tersebut bisa saja menyumbat saluran drainase yang nantinya bisa membendung air dan menyebabkan banjir ketika hujan tiba.
Pihaknya mengatakan, sumbatan-sumbatan yang menyebabkan banjir tersebut biasanya dihasilkan dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Liar yang dibuat oleh warga. Pasalnya keberadaan TPS liar tersebut sulit terdeteksi oleh pihak DKP.
Akan tetapi, volume sampah yang dibuang di TPS liar tersebut, tidak jauh berbeda dengan jumlah sampah yang di buang di TPS milik DKP. “Banyak TPS liar yang sulit dideteksi, akan tetapi saat hujan tiba. Sampah-sampah tersebut terbawa arus dan menjadikan penyumbatan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Budi Santoso membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat musim hujan penambahan volume sampah selalu terjadi.
Sampah-sampah tersebut banyak yang mengisi drainase di Kota Solo. Akibat, sampah-sampah tersebut membuat air yang seharusnya masuk ke drainase, menyebar kemana-mana.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Solo Hasta Gunawan menyebutkan, penambahan volume sampah di musim hujan sangat mudah terjadi. Menurutnya, sampah-sampah yang ada bakal bercampur dengan air hujan dan membuat volumenya semakin berat, dan semakin susah untuk dibersihkan.
Hasta menyebutkan, kewaspadaan masyarakat perlu dilakukan agar mengurangi volume sampah yang dihasilkan terutama di tingkat rumah tangga. Dengan mengurangi volume sampah yang dihasilkan, maka pembengkakan volume sampah dapat diatur dan dapat dikendalikan.
Selain itu, pengendalian sampah dilakukan karena petugas DKP selalu kewalahan saat membersihkan sampah di musim hujan. “Sampah musim hujan itu sangat banyak, baik dari rumah tangga dan sampah dari daun, dan pepohonan yang rontok terbawa hujan,” terangnya, Rabu (13/11/2013).
Jika masyarakat tidak berhati-hati, nantinya sampah-sampah tersebut bakal berubah menjadi bencana. Pasalnya sampah tersebut bisa saja menyumbat saluran drainase yang nantinya bisa membendung air dan menyebabkan banjir ketika hujan tiba.
Pihaknya mengatakan, sumbatan-sumbatan yang menyebabkan banjir tersebut biasanya dihasilkan dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Liar yang dibuat oleh warga. Pasalnya keberadaan TPS liar tersebut sulit terdeteksi oleh pihak DKP.
Akan tetapi, volume sampah yang dibuang di TPS liar tersebut, tidak jauh berbeda dengan jumlah sampah yang di buang di TPS milik DKP. “Banyak TPS liar yang sulit dideteksi, akan tetapi saat hujan tiba. Sampah-sampah tersebut terbawa arus dan menjadikan penyumbatan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Budi Santoso membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat musim hujan penambahan volume sampah selalu terjadi.
Sampah-sampah tersebut banyak yang mengisi drainase di Kota Solo. Akibat, sampah-sampah tersebut membuat air yang seharusnya masuk ke drainase, menyebar kemana-mana.
(san)
Explore More