Kejahatan meningkat di Makassar, kapolsek terancam dicopot
A
A
A
Sindonews.com - Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wisnu Sanjaja, mengaku berang dengan semakin tingginya angka kejahatan di Kota Daeng.
Olehnya itu, dalam dua bulan terakhir ini, pihaknya memperingatkan seluruh Kapolsek di Makassar untuk bisa menekan dan menangkap aksi pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Kejahatan tersebut diantaranya pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian pemberatan (curat), serta kasus pencurian kekerasan (curas) atau perampokan.
"Kita beri waktu dua bulan kepada seluruh Kapolsek untuk menangkap pelakunya. Tentu ada reward dan punishman kepada Kapolsek yang berhasil dan paling sedikit menangkap pelaku kejahatan," kata Wisnu Sanjaja kepada SINDO, Senin (4/11/2013).
Reward tersebut berupa hadiah kendaraan bermotor dan peralatan kantor untuk operasional. Sedangkan punishman kepada Kapolsek yang dinilai gagal, yakni pencopotan.
"Kapolsek yang gagal, akan dijadikan perhatian. Akan kita dievaluasi Kapolseknya, berarti dia tak mampu bekerja," pungkas Kapolrestabes.
Selain itu, kata perwira menengah Polri ini, pihaknya juga telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya mengintensifkan operasi penertiban geng motor dan premananisme di titik-titik rawan.
Khusus geng motor, operasi dipusatlkan di Jalan Veteran dan Jalan Bandang, yang kerap dijadikan sebagai lokasi balap liar.
Sedangkan operasi premanisme dilaksanakan di sejumlah titik pusat keramaian dan pusat perbelanjaan di Kota Makassar.
"Operasi geng motor, premanisme, serta minuman keras (miras) kita gelar setiap hari, khususnya menjelang pergantian tahun nanti," bebernya.
Wisnu menyebutkan, operasi tersebut memang tidak akan menghilangkan aksi kejahatan di Makassar. Namun, minimal razia ini bisa menekan kasus-kasus yang meresahkan masyarakat.
Dari catatan SINDO, wilayah di Kota Makassar yang rawan kejahatan, diantaranya wilayah hukum Polsekta Panakkukang, Tamalate, Rappocini, Makassar, serta Ujung Pandang.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes, AKBP M Ridwan, menambahkan operasi tersebut akan dilaksanakan secara acak di wilayah yang dianggap rawan.
"Khusus wilayah rawan akan diback-up Polrestabes. Yang lainnya dilaksanakan langsung oleh masing-masing Polsekta," ujar Ridwan.
Olehnya itu, dalam dua bulan terakhir ini, pihaknya memperingatkan seluruh Kapolsek di Makassar untuk bisa menekan dan menangkap aksi pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Kejahatan tersebut diantaranya pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian pemberatan (curat), serta kasus pencurian kekerasan (curas) atau perampokan.
"Kita beri waktu dua bulan kepada seluruh Kapolsek untuk menangkap pelakunya. Tentu ada reward dan punishman kepada Kapolsek yang berhasil dan paling sedikit menangkap pelaku kejahatan," kata Wisnu Sanjaja kepada SINDO, Senin (4/11/2013).
Reward tersebut berupa hadiah kendaraan bermotor dan peralatan kantor untuk operasional. Sedangkan punishman kepada Kapolsek yang dinilai gagal, yakni pencopotan.
"Kapolsek yang gagal, akan dijadikan perhatian. Akan kita dievaluasi Kapolseknya, berarti dia tak mampu bekerja," pungkas Kapolrestabes.
Selain itu, kata perwira menengah Polri ini, pihaknya juga telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya mengintensifkan operasi penertiban geng motor dan premananisme di titik-titik rawan.
Khusus geng motor, operasi dipusatlkan di Jalan Veteran dan Jalan Bandang, yang kerap dijadikan sebagai lokasi balap liar.
Sedangkan operasi premanisme dilaksanakan di sejumlah titik pusat keramaian dan pusat perbelanjaan di Kota Makassar.
"Operasi geng motor, premanisme, serta minuman keras (miras) kita gelar setiap hari, khususnya menjelang pergantian tahun nanti," bebernya.
Wisnu menyebutkan, operasi tersebut memang tidak akan menghilangkan aksi kejahatan di Makassar. Namun, minimal razia ini bisa menekan kasus-kasus yang meresahkan masyarakat.
Dari catatan SINDO, wilayah di Kota Makassar yang rawan kejahatan, diantaranya wilayah hukum Polsekta Panakkukang, Tamalate, Rappocini, Makassar, serta Ujung Pandang.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes, AKBP M Ridwan, menambahkan operasi tersebut akan dilaksanakan secara acak di wilayah yang dianggap rawan.
"Khusus wilayah rawan akan diback-up Polrestabes. Yang lainnya dilaksanakan langsung oleh masing-masing Polsekta," ujar Ridwan.
(rsa)