Ikuti langkah Jokowi, topeng monyet di Solo dioperasi
A
A
A
Sindonews.com - Tak mau kalah dengan Ibu Kota Jakarta, yang melarang keberadaan topeng monyet. Kini Kota yang pernah dipimpin Jokowi pun melakukan langkah serupa, melarang topeng monyet beroperasi di Kota Solo.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo Sutarja mengatakan, operasi topeng monyet yang biasa mangkal di perempatan lampu merah, efektif dimulai pada Sabtu (2/11/2013) besok.
Hanya saja, pihaknya belum langsung menyita monyet-monyet tersebut. Pada hari pertama, ungkap Sutarja, pihaknya baru sebatas memberikan imbauan kepada para topeng monyet.
Bila mereka membandel dan tetap beroperasi, maka sanksi tegas berupa penyitaan monyet milik para topeng monyet mulai diberlakukan.
“Kami mulai lakukan patroli. Kami ingatkan, supaya mereka tidak mengamen menggunakan monyet-monyet lagi,” jelasnya kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2013).
Saat ditanya apakah monyet-monyet yang disita bila para topeng monyet tetap membandel akan mendapatkan kompensasi? Sutarja mengatakan, monyet yang berhasil disita akan diserahkan ke kebun binatang taman satwa taru jurug.
Sedangkan pemiliknya akan diidentifikasi berdasarkan tempat tinggalnya. Hasil identifikasi dijadikan sebagai acuan, untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika mereka berasal dari dalam Kota Solo, akan dilakukan home visit.
Petugas akan mengecek sisi kehidupan sosial pengamen di wilayah masing-masing. Termasuk, kepesertaan jaminan sosial apa saja yang mereka ikuti selama ini.
Opsi lain yang menjadi gagasan Pemkot Solo bagi pengamen yang terjaring razia, adalah dengan memberi bekal ketrampilan. Harapannya, mereka tidak lagi terjun ke dunia yang sama nantinya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo Sutarja mengatakan, operasi topeng monyet yang biasa mangkal di perempatan lampu merah, efektif dimulai pada Sabtu (2/11/2013) besok.
Hanya saja, pihaknya belum langsung menyita monyet-monyet tersebut. Pada hari pertama, ungkap Sutarja, pihaknya baru sebatas memberikan imbauan kepada para topeng monyet.
Bila mereka membandel dan tetap beroperasi, maka sanksi tegas berupa penyitaan monyet milik para topeng monyet mulai diberlakukan.
“Kami mulai lakukan patroli. Kami ingatkan, supaya mereka tidak mengamen menggunakan monyet-monyet lagi,” jelasnya kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2013).
Saat ditanya apakah monyet-monyet yang disita bila para topeng monyet tetap membandel akan mendapatkan kompensasi? Sutarja mengatakan, monyet yang berhasil disita akan diserahkan ke kebun binatang taman satwa taru jurug.
Sedangkan pemiliknya akan diidentifikasi berdasarkan tempat tinggalnya. Hasil identifikasi dijadikan sebagai acuan, untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika mereka berasal dari dalam Kota Solo, akan dilakukan home visit.
Petugas akan mengecek sisi kehidupan sosial pengamen di wilayah masing-masing. Termasuk, kepesertaan jaminan sosial apa saja yang mereka ikuti selama ini.
Opsi lain yang menjadi gagasan Pemkot Solo bagi pengamen yang terjaring razia, adalah dengan memberi bekal ketrampilan. Harapannya, mereka tidak lagi terjun ke dunia yang sama nantinya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)