Puting beliung 'intai' pinggiran Yogyakarta
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki musim pancaroba seperti sekarang ini, wilayah DIY rawan berpotensi terjadi angin kencang atau puting beliung. Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatotologi dan Geofisika (BMKG) DIY menyebutkan, potensi angin beliung di DIY berpotensi terjadi di daerah yang berada di luar ring road.
Kepala Data dan Informasi BMKG, Toni Agus Wijaya, mengatakan musim pancaroba memang potensi terjadi angin kencang atau puting beliung lebih tinggi dibanding waktu lain.
"Karena lebih berpotensi terbentuk awan CB (cumulonimbus). Awan ini sebagai prasyarat terjadi angin kencang," kata dia, Selasa (29/10/2013).
Menurut dia, angin puting beliung biasanya terjadi pada sore hari. Hal ini diawali pada pagi yang cerah, lalu pada siang harinya terjadi perbdaan tekanan udara yang menyebabkan munculnya awan CB.
"Ciri-ciri awan CB adalah berwarna hitam, berlapis-lapis serta menjulang tinggi sekira 3 kilometer dari permukaan tanah," ujarnya.
Namun, dia menyebutkan awan CB bukan berarti akan menimbulkan angin puting beliung. Puting beliung akan terjadi jika di suatu tempat mengalami suhu udara yang lebih panas dibanding daerah lain.
"Jadi syarat terjadinya puting beliung, pertama ada awan CB lalu diikuti perbedaan suhu di sutu tempat dengan tempat lain," jelasnya.
Dengan demikian, Toni menyebutkan, di wilayah DIY ini peluang terjadi angin beliung antara lain di daerah perbatasan perkotaan dan pedesaan, atau permukiman yang berada di tengah persawahan atau sebaliknya.
"Dengan karakter Yogyakarta yang kotanya ada di tengah, maka potensi angin puting beliung lebih besar terjadi di daerah-daerah yang berada di luar ring road," paparnya.
Selain itu, kata dia, di daerah yang sebelumnya pernah terjadi puting beliung juga berpotensi terjadi lagi. "Karena di daerah tersebut, ada perbedaan suhu yang mencolok," imbuhnya.
Untuk itu, BMKG DIY meminta agar warga tetap waspada, termasuk warga yang berdomisili di daerah yang pernah mengalami puting beliung. Warga harus tetap tetap waspada, namun tidak perlu khawatir.
"Sebaiknya cabang-cabang pohon dipangkas atau pohon yang rapuh ditebang. Puting beliung tidak akan menghancurkan rumah, tapi menjadi bencana jika rumah tertimpa pohon," ungkapnya.
Kepala Data dan Informasi BMKG, Toni Agus Wijaya, mengatakan musim pancaroba memang potensi terjadi angin kencang atau puting beliung lebih tinggi dibanding waktu lain.
"Karena lebih berpotensi terbentuk awan CB (cumulonimbus). Awan ini sebagai prasyarat terjadi angin kencang," kata dia, Selasa (29/10/2013).
Menurut dia, angin puting beliung biasanya terjadi pada sore hari. Hal ini diawali pada pagi yang cerah, lalu pada siang harinya terjadi perbdaan tekanan udara yang menyebabkan munculnya awan CB.
"Ciri-ciri awan CB adalah berwarna hitam, berlapis-lapis serta menjulang tinggi sekira 3 kilometer dari permukaan tanah," ujarnya.
Namun, dia menyebutkan awan CB bukan berarti akan menimbulkan angin puting beliung. Puting beliung akan terjadi jika di suatu tempat mengalami suhu udara yang lebih panas dibanding daerah lain.
"Jadi syarat terjadinya puting beliung, pertama ada awan CB lalu diikuti perbedaan suhu di sutu tempat dengan tempat lain," jelasnya.
Dengan demikian, Toni menyebutkan, di wilayah DIY ini peluang terjadi angin beliung antara lain di daerah perbatasan perkotaan dan pedesaan, atau permukiman yang berada di tengah persawahan atau sebaliknya.
"Dengan karakter Yogyakarta yang kotanya ada di tengah, maka potensi angin puting beliung lebih besar terjadi di daerah-daerah yang berada di luar ring road," paparnya.
Selain itu, kata dia, di daerah yang sebelumnya pernah terjadi puting beliung juga berpotensi terjadi lagi. "Karena di daerah tersebut, ada perbedaan suhu yang mencolok," imbuhnya.
Untuk itu, BMKG DIY meminta agar warga tetap waspada, termasuk warga yang berdomisili di daerah yang pernah mengalami puting beliung. Warga harus tetap tetap waspada, namun tidak perlu khawatir.
"Sebaiknya cabang-cabang pohon dipangkas atau pohon yang rapuh ditebang. Puting beliung tidak akan menghancurkan rumah, tapi menjadi bencana jika rumah tertimpa pohon," ungkapnya.
(rsa)