Brankas PT Vinoli Karanganyar dibobol, Rp900 juta melayang
A
A
A
Sindonews.com - Sekawanan perampok berhasil menggasak uang tunai senilai Rp900 juta milik perusahan minyak goreng PT Vinoli Makmur, di Jalan Lawu, No.17, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu 20 Oktober 2013 malam.
Dalam aksinya, para perampok menyekap satpam perusahaan, setelah masuk melalui genteng bagian belakang pabrik dan membuka paksa brankas dengan las listrik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, kejadian diperkirakan sekitar pukul 17.08 WIB, yaitu perampok yang diperkirakan lebih dari tiga orang tersebut melakukan aksi dengan rapi untuk menghindari terekam kamera CCTV perusahaan.
Setelah menjebol bagian belakang pabrik, kawanan ini masuk ke dalam kompleks pabrik. Lalu, mereka menjebol atap bagian kantor dan masuk ke ruang kasir trus menjebol brankas besar seukuran lemari es dengan las yang sudah dipersiapkan.
Ketika ketiga kawanan perampok masuk ke dalam, sebagian perampok lainnya yang ada di luar, jumlahnya diperkirakan dua orang, mengetok pintu satpam berpura-pura mau datang ke pabrik.
Ketiga satpam Hery Sunarno (30) membukakan pintu, dia langsung ditodong dengan pisau dan dilumpuhkan. Selanjutnya, dia disekap dengan kain lakban pada bagian mulut, kaki, dan tangan.
Setelah tiga jam di dalam pabrik, perampok pergi dengan menggunakan mobil sejenis Avanza silver membawa uang dari brankas sebesar Rp900 juta. Kemudian, satpam Hery berusaha melepas ikatan lakban dan mencari pertolongan dengan cara keluar dari gerbang pabrik.
Sejurus kemudian Winarno, salah satu karyawan yang rumahnya tidak jauh dari pabrik melintas. Dia tidak menyangka menemukan Hery terkapar di tanah depan pintu pabrik. Karena curiga, Winarno langsung menghampiri Hery yang masih terikat.
“Saat itu saya sedang lewat, namun mengetahui Hery terkapar di tanah. Saya hampiri dan saya buka ikatan lakban tersebut. Namun Hery diam saja karena syok,” terangnya.
Menurut Winarno di dekat pintu juga tercecer uang yang dibawa perampok, namun dirinya tidak berani mengambil karena megetahui temannya satpam disekap.
Sekitar pukul 20.00 WIB, polisi dari Polres Karanganyar datang dan melakukan olah TKP serta memasangi pabrik dengan police line guna dilakukan penyelidikan.
Dalam aksinya, para perampok menyekap satpam perusahaan, setelah masuk melalui genteng bagian belakang pabrik dan membuka paksa brankas dengan las listrik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, kejadian diperkirakan sekitar pukul 17.08 WIB, yaitu perampok yang diperkirakan lebih dari tiga orang tersebut melakukan aksi dengan rapi untuk menghindari terekam kamera CCTV perusahaan.
Setelah menjebol bagian belakang pabrik, kawanan ini masuk ke dalam kompleks pabrik. Lalu, mereka menjebol atap bagian kantor dan masuk ke ruang kasir trus menjebol brankas besar seukuran lemari es dengan las yang sudah dipersiapkan.
Ketika ketiga kawanan perampok masuk ke dalam, sebagian perampok lainnya yang ada di luar, jumlahnya diperkirakan dua orang, mengetok pintu satpam berpura-pura mau datang ke pabrik.
Ketiga satpam Hery Sunarno (30) membukakan pintu, dia langsung ditodong dengan pisau dan dilumpuhkan. Selanjutnya, dia disekap dengan kain lakban pada bagian mulut, kaki, dan tangan.
Setelah tiga jam di dalam pabrik, perampok pergi dengan menggunakan mobil sejenis Avanza silver membawa uang dari brankas sebesar Rp900 juta. Kemudian, satpam Hery berusaha melepas ikatan lakban dan mencari pertolongan dengan cara keluar dari gerbang pabrik.
Sejurus kemudian Winarno, salah satu karyawan yang rumahnya tidak jauh dari pabrik melintas. Dia tidak menyangka menemukan Hery terkapar di tanah depan pintu pabrik. Karena curiga, Winarno langsung menghampiri Hery yang masih terikat.
“Saat itu saya sedang lewat, namun mengetahui Hery terkapar di tanah. Saya hampiri dan saya buka ikatan lakban tersebut. Namun Hery diam saja karena syok,” terangnya.
Menurut Winarno di dekat pintu juga tercecer uang yang dibawa perampok, namun dirinya tidak berani mengambil karena megetahui temannya satpam disekap.
Sekitar pukul 20.00 WIB, polisi dari Polres Karanganyar datang dan melakukan olah TKP serta memasangi pabrik dengan police line guna dilakukan penyelidikan.
(san)