Majapahit kerajaan pemersatu NKRI

Senin, 21 Oktober 2013 - 07:30 WIB
Majapahit kerajaan pemersatu NKRI
Majapahit kerajaan pemersatu NKRI
A A A
Sindonews.com – Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang pertama kalinya menyatukan berbagai keragaman budaya di tanah air sekaligus sebagai landasan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejarah itulah yang menjadi alasan kuat, Gubernur Jawa Timur Soekarwo segera mendaftarkan situs itu sebagai sejarah warisan dunia ke lembaga kebudayaan (UNESCO) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kerajaan Mojopahit merupakan kerajaan yang pertama kali berhasil mempersatukan NKRI. Bahkan wilayah kekuasaannya hingga mencapai wilayah Semenanjung Malaka. Situs Majapahit yang berukuran 11X11 kilometer itu harus terus terjaga. Pemprov Jatim akan mendaftarkannya ke UNESCO agar dijadikan sebagai situs dunia," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, ditemui saat membuka Sendra tari Penobatan Raden Wijaya di Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Menurut Soekarwo, situs Kerajaan Majapahit tidak hanya sebagai tempat pusat informasi sebagaimana yang dilakukan Direktorat Jenderal Pariwisata dan kebudayaan. Keberadaan situs diharapkan mempunyai makna lebih luas lagi bagi para generasi muda.

"Situs ini harus menjadi sarana untuk belajar bagi generasi muda, agar mereka tahu kebesaran Kerajaan Majapahit dan bangga atas budaya bangsanya. Para generasi muda dapat mewarisi jiwa besar, tidak mudah menyerah dan mampu menghadapi kesulitan untuk kesejahteraan bangsanya," tandas Pakde Karwo, panggilannya.

Beberapa upaya pelestarian situs Majapahit, Pemprov Jatim telah merehabilitasi 296 bangunan rumah di Desa Bejinjong yang menyerupai bangunan rumah di zaman Majapahit. Biayanya rehab setiap rumah tersebut mencapai Rp20 juta-Rp25 juta.

Dalam rangka menjaga kelestarian situs cagar budaya Majapahit, Pemprov Jatim juga telah meminta penghentian pembangunan pabrik baja di kawasan tersebut.

Upaya pembatalan pabrik yang berorientasi bisnis tersebut tidak melanggar aturan, karena pada situs budaya tersebut lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7487 seconds (0.1#10.140)