BNN gagalkan penyelundupan sabu 5.716 gram di Soetta

BNN gagalkan penyelundupan sabu 5.716 gram di Soetta
A
A
A
Sindonews.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menggagalkan penyelundupan 5.716 gram sabu asal Malaysia.
"Sabu yang diselundupkan di dalam baby walker dan box kabel lampu tembak tersebut dibawa oleh seseorang berinisial MH, TKI yang bekerja sebagai buruh di Malaysia," kata Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Pada kesempatan itu, Sumirat menjelaskan kronologi penggagalan penyelundupan tersebut.
Pada tanggal 11 Oktober 2013, MH berangkat dari Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, dengan tujuan Surabaya dan transit terlebih dahulu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Lanjutnya, sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, MH mengisi Customs Dekaration menunggu di ruang tunggu sebelum melanjutkan perjalanannya ke Surabaya. "Petugas yang sedari awal telah mencurigai bagasi milik MH kemudian mendatangi MH dan mengamankannya," katanya.
Kemudian dia menjelaskan, dalam penggeledahan bagasi milik MH, petugas menemukan baby walker yang didalamnya tersimpat 1.609,6 gram sabu.
"Satu kardus warna putih berisi baby walker yang didalamnya juga terdapat delapan plastik berisi 1.066,7 gram sabu. Satu buah koper warna cokelat yang didalamnya terdapat reflektor berisi 21 bungkus plastik bening berisi 599,9 gram sabu dan box kabel lampu tembak berisi tiga bungkus plastik bening berisi 2.439,8 gram sabu," terangnya.
Tambahnya, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa MH diperintah oleh seseorang berinisial MS, WNI yang tinggal di Malaysia, untuk membawa sabu tersebut. MH mengenal MS dari saudaranya yang merupakan teman MS.
Kepada MH, kata Sumirat, MS mengaku sama-sama orang asli Madura. Kemudian pada tanggal 17 September 2013, MH ditelpon ibunya dan diminta pulang ke Madura. MH yang tidak memiliki biaya untuk pulang kampung pun kemudian menceritakannya kepada MS.
"MS lalu menawarkan tiket pulang ke Madura secara cuma-cuma dengan syarat MH turut membawa barang miliki MS ke Surabaya. MS juga memberitahu kepada MH bahwa barang yang akan dibawa adalah sabu," pungkasnya.
"Sabu yang diselundupkan di dalam baby walker dan box kabel lampu tembak tersebut dibawa oleh seseorang berinisial MH, TKI yang bekerja sebagai buruh di Malaysia," kata Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sumirat Dwiyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Pada kesempatan itu, Sumirat menjelaskan kronologi penggagalan penyelundupan tersebut.
Pada tanggal 11 Oktober 2013, MH berangkat dari Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, dengan tujuan Surabaya dan transit terlebih dahulu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Lanjutnya, sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, MH mengisi Customs Dekaration menunggu di ruang tunggu sebelum melanjutkan perjalanannya ke Surabaya. "Petugas yang sedari awal telah mencurigai bagasi milik MH kemudian mendatangi MH dan mengamankannya," katanya.
Kemudian dia menjelaskan, dalam penggeledahan bagasi milik MH, petugas menemukan baby walker yang didalamnya tersimpat 1.609,6 gram sabu.
"Satu kardus warna putih berisi baby walker yang didalamnya juga terdapat delapan plastik berisi 1.066,7 gram sabu. Satu buah koper warna cokelat yang didalamnya terdapat reflektor berisi 21 bungkus plastik bening berisi 599,9 gram sabu dan box kabel lampu tembak berisi tiga bungkus plastik bening berisi 2.439,8 gram sabu," terangnya.
Tambahnya, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa MH diperintah oleh seseorang berinisial MS, WNI yang tinggal di Malaysia, untuk membawa sabu tersebut. MH mengenal MS dari saudaranya yang merupakan teman MS.
Kepada MH, kata Sumirat, MS mengaku sama-sama orang asli Madura. Kemudian pada tanggal 17 September 2013, MH ditelpon ibunya dan diminta pulang ke Madura. MH yang tidak memiliki biaya untuk pulang kampung pun kemudian menceritakannya kepada MS.
"MS lalu menawarkan tiket pulang ke Madura secara cuma-cuma dengan syarat MH turut membawa barang miliki MS ke Surabaya. MS juga memberitahu kepada MH bahwa barang yang akan dibawa adalah sabu," pungkasnya.
(mhd)