Lewat jalan tanpa palang, ibu & anak tewas ditabrak KA
A
A
A
Sindonews.com - Hendak melintasi Jalur rel kereta tanpa palang pintu, ibu dan anak tewas tertabrak Kereta api di Km 84 plus 7, Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, kemarin.
Nahas bagi Yani (47), seorang ibu rumah tangga, warga Jalan kamojing, Desa pusaka, Kecamatan Cikampek, dan anaknya Silvi Maulani (13) yang masih duduk di kelas 2 SMP harus tewas mengenaskan.
Berdasarkan penuturan saksi, Heri (37), dirinya mendapatkan dua orang telah terkapar dengan luka parah di kepalanya.
Menurut Heri dia tak tahu kejadian pastinya, yang jelas saat itu terdengar klakson kereta beberapa kali, ketika dirinya keluar rumah sudah melihat korban tergeletak dan telah meninggal.
"Setelah saya keluar korban sudah terkapar, yang satu yang masih anak-anak berada di tengah rel kereta, yang satu ibunya masuk got," jelasnya.
Ibu dan anak tersebut melintasi kereta dengan menggunakan sepeda motor jenis Mio warna merah, dan tertabrak sebuah kereta Argo Lawu dari Solo menuju Gambi (Jakarta).
Di lain tempat anggota Indentifikasi Polres Karawang, Brigadir Ucok mengatakan, jalur kereta di daerah tersebut tidak memiliki portal tutup buka seperti perlintasan rel kereta lainnya, sehingga ketika tidak menyadari jika ada kereta api akan melintas.
"Saat nyebrang mereka tertabrak kereta," ujarnya yang ditemui di RSUD Karawang.
Menurutnya, korban terpental jauh hingga mencapi puluhan meter.
"Anaknya terpental jauh sekitar 50 meter, sementara ibunya sekitar 30 meteran," ujarnya.
Sementara itu Suparman (35) adik Korban (Yani) mengatakan keduanya baru saja ke rumah ibunya di Kampung Pucung, Kecamatan Kota Baru.
"Jadi mereka akan pulang ke rumah tapi tertabrak kereta,"ujarnya.
Kedua korban meninggal seketika dengan luka pecah di kepala, dan patah tulang di kaki dan tangan. kedua korban langsung dibawa tim Indentifikasi Polres Karawang ke ruang mayat RSUD Karawang.
Nahas bagi Yani (47), seorang ibu rumah tangga, warga Jalan kamojing, Desa pusaka, Kecamatan Cikampek, dan anaknya Silvi Maulani (13) yang masih duduk di kelas 2 SMP harus tewas mengenaskan.
Berdasarkan penuturan saksi, Heri (37), dirinya mendapatkan dua orang telah terkapar dengan luka parah di kepalanya.
Menurut Heri dia tak tahu kejadian pastinya, yang jelas saat itu terdengar klakson kereta beberapa kali, ketika dirinya keluar rumah sudah melihat korban tergeletak dan telah meninggal.
"Setelah saya keluar korban sudah terkapar, yang satu yang masih anak-anak berada di tengah rel kereta, yang satu ibunya masuk got," jelasnya.
Ibu dan anak tersebut melintasi kereta dengan menggunakan sepeda motor jenis Mio warna merah, dan tertabrak sebuah kereta Argo Lawu dari Solo menuju Gambi (Jakarta).
Di lain tempat anggota Indentifikasi Polres Karawang, Brigadir Ucok mengatakan, jalur kereta di daerah tersebut tidak memiliki portal tutup buka seperti perlintasan rel kereta lainnya, sehingga ketika tidak menyadari jika ada kereta api akan melintas.
"Saat nyebrang mereka tertabrak kereta," ujarnya yang ditemui di RSUD Karawang.
Menurutnya, korban terpental jauh hingga mencapi puluhan meter.
"Anaknya terpental jauh sekitar 50 meter, sementara ibunya sekitar 30 meteran," ujarnya.
Sementara itu Suparman (35) adik Korban (Yani) mengatakan keduanya baru saja ke rumah ibunya di Kampung Pucung, Kecamatan Kota Baru.
"Jadi mereka akan pulang ke rumah tapi tertabrak kereta,"ujarnya.
Kedua korban meninggal seketika dengan luka pecah di kepala, dan patah tulang di kaki dan tangan. kedua korban langsung dibawa tim Indentifikasi Polres Karawang ke ruang mayat RSUD Karawang.
(lns)