Ratusan pelajar di Semarang terjaring razia lalin

Rabu, 09 Oktober 2013 - 00:25 WIB
Ratusan pelajar di Semarang terjaring razia lalin
Ratusan pelajar di Semarang terjaring razia lalin
A A A
Sindonews.com - Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang terus melakukan razia pelajar yang melanggar lalu lintas. Hal ini mengingat masih tingginya angka pelanggaran yang dilakukan pelajar, tak terkecuali usia pelajar juga cukup banyak menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Pada kegiatan yang dilakukan Selasa (8/10) pagi, petugas menilang 140 pelajar, terinci 128 sepeda motor diangkut dan menahan enam Surat Izin Mengemudi (SIM) dan enam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Razia dilakukan di depan SMU 6 Kota Semarang, Jalan Ronggolawe, Kecamatan Semarang Barat.

Sehari sebelumnya, saat petugas melakukan razia di depan SMA Karang Turi Kota Semarang, Jalan Raden Patah, petugas menilang 110 pelanggar. Terinci; 83 sepeda motor, dua mobil, 17 SIM, dan delapan STNK.

Kepala Sat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Windro Akbar, menyatakan ratusan pelajar yang ditilang mengindikasikan pelanggaran lalu lintas oleh pelajar masih tinggi. Kesadaran tertib lalu lintas pelajar di Kota Semarang tentu masih rendah.

“Tiap hari ratusan pelajar ditilang, ini bukannya saya senang, tapi malah prihatin kenapa pelanggaran oleh pelajar masih terus terjadi. Ini sudah pekan ke dua kami gelar razia. Memang sengaja sasarannya pelajar,” ungkapnya, Selasa (8/10/2013).

Windro mengatakan untuk persoalan pelajar semacam ini, tidak akan selesai jika hanya pihaknya yang bekerja. Pihak orang tua harus turut mengawasi anak – anaknya.

“Mestinya orang tua mendukung penuh kegiatan kami, memberikan pengertian akan pentingnya tertib lalu lintas. Tak terkecuali pihak sekolah juga harus ikut andil secara aktif,” lanjutnya

Sesibuk apapun orang tua, kata Windro, jika tahu anaknya belum memiliki SIM, lebih baik diantarkan ke sekolah. Jangan dibiarkan mengendarai sendiri.

“Nanti kalau kecelakaan siapa yang disalahkan. Upaya represif melalui penindakan ini, yang terakhir kami lakukan. Karena kami kedepankan pre emtif dan preventif. Misalnya melalui radio, televisi, dan media lain serta sosialisasi ke sekolah – sekolah. Saya sendiri beberapa kali menjadi inspektur upacara bendera di sekolah - sekolah, memberikan pemahaman tentang pentingnya tertib lalu lintas.

Windro mengimbau kepada masyarakat agar menjadikan keselamatan lalu lintas sebagai kebutuhan. Jika itu sudah dipahami, otomatis masyarakat akan terus berusaha tertib lalu lintas.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8860 seconds (0.1#10.140)