Ledakan di Bali tak pengaruhi KTT APEC
A
A
A
Sindonews.com - Insiden ledakan di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan Bali diyakini tidak mempengaruhi pelaksanaan KTT APEC yang rencananya dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 Oktober ini.
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengakui terkejut dengan insiden ledakan diduga granat yang menewaskan seorang anak di Desa Candi Kuning pada Jumat 4 Oktober sekira pukul 09.30 Wita.
“Tentu kami terkejut dengan kejadian ini karena bersamaan dengan pelaksanaan APEC di Bali,“ ujar Sudikerta di Denpasar Sabtu (5/10/2013).
Meski ada pengaruhnya, namun sangat kecil dan tidak akan mengganggu perhelatan APEC yang dihadiri 21 kepala negara dan ribuan delegasi dari negara kawasan Asia Pasifik.
Terlebih dari laporan intelejen yang diterimanya, insiden itu tidak ada kaitan dengan aksi teror yang ingin menggagalkan APEC. Kejadiannya lebih karena kecerobohan warga saat berada dekat dengan temuan benda berbahaya seperti granat.
Aparat kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan terkait insiden itu guna memastikan penyebab ledakan keras yang membuat korban Yesi Yuspa (14) tewas mengenaskan.
Kendati memandang hanya insiden kecil namun Sudikerta berharap semua pihak tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang berpotensi mengganggu dan mengancam keamanan dan kertiban masyakat.
Bagi Bali perhelatan APEC memiliki makna penting karena jelas akan berdampak besar terhadap perekonomian daerah khususnya sektor pariwisata.
“Pelaksanaan APEC yang kedua di Bali atau Indonesia ini akan memberi citra perekonomian yang baik bagi Indonesia sehingga kita harus jaga agar berjalan lancar dan baik,“ imbuh Sudikerta yang Ketua DPD Partai Golkar Bali.
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengakui terkejut dengan insiden ledakan diduga granat yang menewaskan seorang anak di Desa Candi Kuning pada Jumat 4 Oktober sekira pukul 09.30 Wita.
“Tentu kami terkejut dengan kejadian ini karena bersamaan dengan pelaksanaan APEC di Bali,“ ujar Sudikerta di Denpasar Sabtu (5/10/2013).
Meski ada pengaruhnya, namun sangat kecil dan tidak akan mengganggu perhelatan APEC yang dihadiri 21 kepala negara dan ribuan delegasi dari negara kawasan Asia Pasifik.
Terlebih dari laporan intelejen yang diterimanya, insiden itu tidak ada kaitan dengan aksi teror yang ingin menggagalkan APEC. Kejadiannya lebih karena kecerobohan warga saat berada dekat dengan temuan benda berbahaya seperti granat.
Aparat kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan terkait insiden itu guna memastikan penyebab ledakan keras yang membuat korban Yesi Yuspa (14) tewas mengenaskan.
Kendati memandang hanya insiden kecil namun Sudikerta berharap semua pihak tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang berpotensi mengganggu dan mengancam keamanan dan kertiban masyakat.
Bagi Bali perhelatan APEC memiliki makna penting karena jelas akan berdampak besar terhadap perekonomian daerah khususnya sektor pariwisata.
“Pelaksanaan APEC yang kedua di Bali atau Indonesia ini akan memberi citra perekonomian yang baik bagi Indonesia sehingga kita harus jaga agar berjalan lancar dan baik,“ imbuh Sudikerta yang Ketua DPD Partai Golkar Bali.
(lns)