Perampok bersenpi gondol 3 kg emas di Blitar
A
A
A
Sindonews.com - Empat orang perampok bersenjata api menyatroni sebuah toko emas di lingkungan pasar Patok, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jumat (4/10/2013) sore.
Setelah menodongkan pistol dan membuat tak berkutik (ketakutan) Wahyu (25), penjaga toko, para perampok berhasil menguras perhiasan emas seberat tiga kilogram.
Menurut keterangan seorang saksi mata, Sujadi (45), peristiwa kejahatan tersebut berlangsung singkat. Meski tidak sedikit yang melihat aksi kejahatan tersebut, namun tidak satupun warga yang berani mendekat.
"Sekira lima menitan. Situasi pasar ramai. Namun tidak ada yang berani mendekat, karena pelaku mengacungkan pistol," tutur lelaki yang berprofesi sebagai pedagang mie ayam di sebelah toko emas.
Ironisnya lagi, lokasi perampokan tersebut juga hanya terpaut beberapa meter dari pos penjaga polisi.
Sepenglihatan Sujadi, begitu turun dari sepeda motor Yamaha Mio dan Vega, pelaku yang semuanya berjaket hitam, berhelem teropong dan beralas sepatu, langsung mengeluarkan senpi.
Dua orang berdiri berjaga dengan pistol ditangan, dan dua lainya memecah kaca etalase tempat penyimpanan emas dengan martil yang sepertinya sudah disiapkan.
Seperti diketahui, saat kejadian berlangsung, toko emas Mulia dijaga seorang diri oleh Wahyu warga setempat. Kebetulan beberapa penjaga lainya sedang tidak masuk kerja.
Sementara Sri Hidayati (45), pemilik toko, warga Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, sedang sibuk mengurusi jual beli tanah.
"Tidak ada perlawanan dan tidak ada korban yang terluka. Sebab semuanya takut melihat aksi kejahatan itu," terang Sudjadi.
Seluruh perhiasan emas yang dikeluarkan dari etalase penyimpanan dijejalkan pelaku ke dalam tas model samping yang disampirkan pundaknya.
Keempat pelaku memacu kendaraanya ke arah Kabupaten Kediri. Menurut penuturan Juned (35), saksi mata lainnya, dirinya sempat berupaya melakukan pengejaran hingga di wilayah Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
"Namun saya terpaksa berhenti dan memilih kembali setelah pelaku mengacungkan pistol ke arah saya," terangnya.
Dikonfirmasi mengenai peristiwa ini, KBO Reskrim Polresta Blitar, Inspektur Satu Sudarmaji, membenarkan telah terjadi aksi kejahatan terhadap toko emas.
"Dari keterangan sementara, emas yang dibawa kabur sekitar tiga kilogram," ujarnya.
Menurut Sudarmaji, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan termasuk memeriksa sejumlah saksi di lapangan.
"Informasinya pelaku kabur ke arah Kediri. Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan," terangnya.
Setelah menodongkan pistol dan membuat tak berkutik (ketakutan) Wahyu (25), penjaga toko, para perampok berhasil menguras perhiasan emas seberat tiga kilogram.
Menurut keterangan seorang saksi mata, Sujadi (45), peristiwa kejahatan tersebut berlangsung singkat. Meski tidak sedikit yang melihat aksi kejahatan tersebut, namun tidak satupun warga yang berani mendekat.
"Sekira lima menitan. Situasi pasar ramai. Namun tidak ada yang berani mendekat, karena pelaku mengacungkan pistol," tutur lelaki yang berprofesi sebagai pedagang mie ayam di sebelah toko emas.
Ironisnya lagi, lokasi perampokan tersebut juga hanya terpaut beberapa meter dari pos penjaga polisi.
Sepenglihatan Sujadi, begitu turun dari sepeda motor Yamaha Mio dan Vega, pelaku yang semuanya berjaket hitam, berhelem teropong dan beralas sepatu, langsung mengeluarkan senpi.
Dua orang berdiri berjaga dengan pistol ditangan, dan dua lainya memecah kaca etalase tempat penyimpanan emas dengan martil yang sepertinya sudah disiapkan.
Seperti diketahui, saat kejadian berlangsung, toko emas Mulia dijaga seorang diri oleh Wahyu warga setempat. Kebetulan beberapa penjaga lainya sedang tidak masuk kerja.
Sementara Sri Hidayati (45), pemilik toko, warga Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, sedang sibuk mengurusi jual beli tanah.
"Tidak ada perlawanan dan tidak ada korban yang terluka. Sebab semuanya takut melihat aksi kejahatan itu," terang Sudjadi.
Seluruh perhiasan emas yang dikeluarkan dari etalase penyimpanan dijejalkan pelaku ke dalam tas model samping yang disampirkan pundaknya.
Keempat pelaku memacu kendaraanya ke arah Kabupaten Kediri. Menurut penuturan Juned (35), saksi mata lainnya, dirinya sempat berupaya melakukan pengejaran hingga di wilayah Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
"Namun saya terpaksa berhenti dan memilih kembali setelah pelaku mengacungkan pistol ke arah saya," terangnya.
Dikonfirmasi mengenai peristiwa ini, KBO Reskrim Polresta Blitar, Inspektur Satu Sudarmaji, membenarkan telah terjadi aksi kejahatan terhadap toko emas.
"Dari keterangan sementara, emas yang dibawa kabur sekitar tiga kilogram," ujarnya.
Menurut Sudarmaji, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan termasuk memeriksa sejumlah saksi di lapangan.
"Informasinya pelaku kabur ke arah Kediri. Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan," terangnya.
(rsa)