Molor lagi, Waduk Jatigede digenangi tahun depan
A
A
A
Sindonews.com - Rencana penggenangan Waduk Jadigede di Kabupaten Sumedang kembali molor. Semula, waduk itu akan digenangi air pada September. Tapi rencana itu bergeser ke bulan Oktober, dan molor lagi tahun depan.
"Pihak-pihak terkait sepakat penggenangan akan dilakukan pada 2014 antara bulan Maret atau April," kata Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat, Supriyatno, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/10/2013).
Ada sejumlah kendala yang membuat penggenangan kembali molor dari rencana. Yang paling utama pembebasan lahan dan relokasi warga.
Masalah lain adalah adanya sekira 12 ribu rumah hantu atau rumah yang mendadak dibuat di lokasi dan pemiliknya meminta ganti rugi.
"Rumah-rumah itu dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ini jadi persoalan," ungkapnya.
Saat ini, Supriyatno mengaku sedang mencari solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Khusus untuk relokasi dan penyelesaian sengketa tanah, itu diiharapkan selesai awal 2014.
"Kita sekarang sedang mengupayakan untuk menyelesaikan permasalahan itu. Tapi harus ada payung hukumnya. Kita sekarang sedang menunggu keluarnya perpres untuk menyelesaikan persoalan Jatigede, termasuk penyelesaian dampak sosialnya," jelas Supriyatno.
Persoalan ganti rugi dan relokasi itu merupakan permasalahan yang berlarut-larut. Sekira 50 tahun, permasalahan itu tak kunjung usai yang mengakibatkan terkatung-katungnya proyek pembangunan Waduk Jatidede.
Berbagai peraturan untuk relokasi dan ganti rugi lahan sempat keluar. Tapi permasalahan tak kunjung usai. Meski begitu, masalah demi masalah itu diharapkan selesai pada 2014 mendatang sehingga Waduk Jatigede bisa digenangi air.
Khusus untuk relokasi warga setempat, Supriyatno mengatakan pemerintah pusat sedang membangun sekira 297 rumah tipe 36 dengan luas 400 meter persegi.
"Pihak-pihak terkait sepakat penggenangan akan dilakukan pada 2014 antara bulan Maret atau April," kata Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat, Supriyatno, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/10/2013).
Ada sejumlah kendala yang membuat penggenangan kembali molor dari rencana. Yang paling utama pembebasan lahan dan relokasi warga.
Masalah lain adalah adanya sekira 12 ribu rumah hantu atau rumah yang mendadak dibuat di lokasi dan pemiliknya meminta ganti rugi.
"Rumah-rumah itu dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ini jadi persoalan," ungkapnya.
Saat ini, Supriyatno mengaku sedang mencari solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Khusus untuk relokasi dan penyelesaian sengketa tanah, itu diiharapkan selesai awal 2014.
"Kita sekarang sedang mengupayakan untuk menyelesaikan permasalahan itu. Tapi harus ada payung hukumnya. Kita sekarang sedang menunggu keluarnya perpres untuk menyelesaikan persoalan Jatigede, termasuk penyelesaian dampak sosialnya," jelas Supriyatno.
Persoalan ganti rugi dan relokasi itu merupakan permasalahan yang berlarut-larut. Sekira 50 tahun, permasalahan itu tak kunjung usai yang mengakibatkan terkatung-katungnya proyek pembangunan Waduk Jatidede.
Berbagai peraturan untuk relokasi dan ganti rugi lahan sempat keluar. Tapi permasalahan tak kunjung usai. Meski begitu, masalah demi masalah itu diharapkan selesai pada 2014 mendatang sehingga Waduk Jatigede bisa digenangi air.
Khusus untuk relokasi warga setempat, Supriyatno mengatakan pemerintah pusat sedang membangun sekira 297 rumah tipe 36 dengan luas 400 meter persegi.
(lns)