Ledakan di rumah Serka Agus bukan dinamit
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto menegaskan, bahwa ledakan yang terjadi di rumah Serka Agus Suryadi di Bondowoso, Jawa Timur, sekali tidak ada kaitannya dengan 250 bahan peledak berjenis dinamit yang hilang beberapa waktu lalu.
Agus mengatakan, ada beberapa perbedaan material jenis peledak dari sejumlah bukti yang ditemukan petugas saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Jadi begini, materil yang telah kita dapat berbeda antara yang hilang di Jawa Barat dan yang meledak kemarin. Yang di Jawa Barat itu sudah berbentuk dinamit, sedangkan yang ditemukan di Bondowoso adalah bahan pembuat petasan," kata Agus di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013).
Untuk itu, Agus berharap kepada masyarakat agar tidak cemas, karena polri masih menyelidiki kasus ledakan yang terjadi di Bondowoso beberapa hari lalu.
Agar hasil penyelidikan berjalan optimal, polri pun sudah bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengetahui jenis bahan peledak tersebut dan dari mana asalnya.
"Bahan baku seperti itu bisa didapat dengan mudah di mana saja. Oleh karena itu, saat ini kita masih dalam proses penyelidikan," tandas Agus.
Untuk diketahui, 250 dinamit berukuran 5x20 sentimeter dengan bentuk seperti sosis hilang dalam perjalanan dari gudang bahan peledak PT MNK, Subang ke lokasi tambang PT Batusarana Persada, di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Kamis 27 Juni 2013.
Sampai saat ini, polisi belum berhasil menemukan keberadaan dinamit tersebut. Berbagai dugaan muncul pascahilangnya dinamit. Diantaranya digunakan untuk keperluan terorisme.
Agus mengatakan, ada beberapa perbedaan material jenis peledak dari sejumlah bukti yang ditemukan petugas saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Jadi begini, materil yang telah kita dapat berbeda antara yang hilang di Jawa Barat dan yang meledak kemarin. Yang di Jawa Barat itu sudah berbentuk dinamit, sedangkan yang ditemukan di Bondowoso adalah bahan pembuat petasan," kata Agus di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013).
Untuk itu, Agus berharap kepada masyarakat agar tidak cemas, karena polri masih menyelidiki kasus ledakan yang terjadi di Bondowoso beberapa hari lalu.
Agar hasil penyelidikan berjalan optimal, polri pun sudah bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengetahui jenis bahan peledak tersebut dan dari mana asalnya.
"Bahan baku seperti itu bisa didapat dengan mudah di mana saja. Oleh karena itu, saat ini kita masih dalam proses penyelidikan," tandas Agus.
Untuk diketahui, 250 dinamit berukuran 5x20 sentimeter dengan bentuk seperti sosis hilang dalam perjalanan dari gudang bahan peledak PT MNK, Subang ke lokasi tambang PT Batusarana Persada, di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Kamis 27 Juni 2013.
Sampai saat ini, polisi belum berhasil menemukan keberadaan dinamit tersebut. Berbagai dugaan muncul pascahilangnya dinamit. Diantaranya digunakan untuk keperluan terorisme.
(san)