Mantan TKI dirikan sekolah Bahasa Inggris gratis

Jum'at, 27 September 2013 - 17:32 WIB
Mantan TKI dirikan sekolah...
Mantan TKI dirikan sekolah Bahasa Inggris gratis
A A A
Sindonews.com - Kebutuhan bahasa Inggris merupakan hal yang wajib dikuasai para pencari kerja. Atas dasar itulah seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banjarnegara, Jawa Tengah, membuka sekolah Bahasa Inggris gratis bagi warga desa yang kurang mampu.

Perbuatan terpuji lagi mulia itu dilakukan oleh Suprapti (39) di rumahnya, Desa Masaran, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah. Di sela kesibukanya menjadi ibu rumah tangga, ibu dua orang anak ini masih menyempatkan dirinya mengajar bahasa Inggris bagi warga sekitar.

Suprapti mengaku, keahliannya berbahasa Inggris dia dapat saat menjadi TKI di Hongkong. Di situ, dia bekerja selama empat tahun, sejak 2006 hingga 2011. Dipicu oleh miskinnya pengetahuan bahasa yang dimiliki warga desanya, dia berniat membuka sekolah berbahasa Inggris.

Dia berharap, sekolah Bahasa Inggris yang didirikannya dapat memotivasi warga untuk mau belajar sebagai bekal mencari pekerjaan di luar maupun dalam negeri. Kegiatan sekolah itu sudah dilakukannya sejak setengah tahun lalu.

Saat ini, Suprapti sudah memiliki 20 murid. Sebagian besar muridnyaa berasal dari warga kurang mampu. Dari mereka, Suprapti tidak pernah memungut biaya sepeserpun. Baginya, kemauan mereka untuk belajar sudah cukup membayar jerih payahnya mengajar.

Berdasarkan pengamatan langsung di sekolah Suparti, tampak sejumlah alat peraga, buku, dan kamus untuk anak anak. Semua alat-alat itu, dibelinya dengan menggunakan uang hasil keringatnya sendiri selama bekerja menjadi TKI.

Kegiatan belajar sekolah Inggris Suparti, dilakukan usai pulang sekolah, mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Dengan adanya sekolah Bahasa Inggris gratis, para siswa itu mengaku merasa sangat terbantu. Terlebih, kegiatan positif yang mereka lakukan tanpa mengeluarkan uang ratusan ribu setiap bulannya.

Bagi anak putus sekolah, dia juga membuka kesempatan bagi mereka yang ingin mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di sekolahnya. Untuk memudahkan mereka berucap Bahasa Inggris, keseharian di sekolah itu menggunakan bahasa Inggris.

Kendati desa tempat tinggalnya berada di daerah terpencil, dia bermimpi dengan sekolah gratisnya, anak-anak di desanya bisa mahir berbahasa Inggris. Jauh kedepan, dia berharap bisa mendirikan kampung Inggris di desanya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8412 seconds (0.1#10.140)