Proyek umbulan gol, 2016 Pasuruan bebas kekeringan
A
A
A
Sindonews.com – Masyarakat di sepuluh kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang biasa mengalami bencana kekeringan harus bersabar tiga tahun lagi untuk bisa menikmati sarana air bersih.
Harapan ini bisa terwujud jika megaproyek sumber air Umbulan dapat terlaksana tepat waktu pada tahun 2016 mendatang.
Kesepuluh kecamatan rawan kekeringan akan diprioritaskan mendapatkan kompensasi pemenuhan sarana air bersih. Pemkab Pasuruan akan mengupayakan pengadaan air bersih yang didapat dari sumber-sumber lain dengan pemanfaatan tehnologi.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengungkapkan, beberapa waktu lalu, pihaknya telah menandatangani MoU pengelolaan sumber air Umbulan dengan Pemprov Jatim.
Kesepakatan ini diharapkan berdampak positif bagi daerah dan upaya pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat.
"Kami sedang menyusun bisnis plan dari hasil sharing pendapatan. Yakni dari bagi hasil pajak air permukaan dan subsidi pemerintah pusat untuk pengadaan air bersih terhadap 10 ibu kota kecamatan yang tidak dilalui pipanisasi proyek sumber air Umbulan," kata Bupati Irsyad Yusuf, Kamis (12/92013).
Menurut Gus Irsyad, panggilannya, dengan subsidi ini akan dipergunakan untuk pengadaan air bersih bagi kecamatan yang selama ini kekurangan air bersih.
Dengan tehnologi yang dimiliki, daerah-daerah yang berada diatas sumber air Umbulan bisa mendapatkan air bersih dari sumber-sumber lain.
"Kami akan mengupayakan pengadaan air bersih dari air tanah dan sumber-sumber lain. Sehingga masyarakat yang selama ini kekurangan air bisa merasakan manfaat atas pengelolaan sumber air Umbulan," kata Gus Irsyad.
Kesepuluh kecamatan yang selama ini kerap dilanda kekeringan pada musim kemarau antara lain, Kecamatan Puspo, Pasrepan, Kejayan, Lumbang, Lekok, Nguling, Winongan, Rembang, Beji dan Gempol. Selama itu pula, Pemkab Pasuruan secara bergiliran memasok air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Asisten II Sekkab Pasuruan, Riyanto, menambahkan, agar tidak menimbulkan persoalan dikemudian hari, pihaknya akan ikut mengawal studi Amdal proyek pengelolaan sumber air Umbulan. Studi Amdal akan dimulai dari kawasan tangkapan air yang berada di lautan pasir Gunung Bromo hingga Kecamatan Lumbang.
"Pemanfaatan air sumber Umbulan ini secara langsung berdampak pada petani tambak yang selama ini memanfaatkan daerah aliran sungai (DAS) Rejoso. Debit air DAS Rejoso sudah pasti akan berkurang, karena sekitar debit air 4.000 liter/detik akan dialirkan untuk kabupaten dan kota lainnya," kata Riyanto.
Harapan ini bisa terwujud jika megaproyek sumber air Umbulan dapat terlaksana tepat waktu pada tahun 2016 mendatang.
Kesepuluh kecamatan rawan kekeringan akan diprioritaskan mendapatkan kompensasi pemenuhan sarana air bersih. Pemkab Pasuruan akan mengupayakan pengadaan air bersih yang didapat dari sumber-sumber lain dengan pemanfaatan tehnologi.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengungkapkan, beberapa waktu lalu, pihaknya telah menandatangani MoU pengelolaan sumber air Umbulan dengan Pemprov Jatim.
Kesepakatan ini diharapkan berdampak positif bagi daerah dan upaya pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat.
"Kami sedang menyusun bisnis plan dari hasil sharing pendapatan. Yakni dari bagi hasil pajak air permukaan dan subsidi pemerintah pusat untuk pengadaan air bersih terhadap 10 ibu kota kecamatan yang tidak dilalui pipanisasi proyek sumber air Umbulan," kata Bupati Irsyad Yusuf, Kamis (12/92013).
Menurut Gus Irsyad, panggilannya, dengan subsidi ini akan dipergunakan untuk pengadaan air bersih bagi kecamatan yang selama ini kekurangan air bersih.
Dengan tehnologi yang dimiliki, daerah-daerah yang berada diatas sumber air Umbulan bisa mendapatkan air bersih dari sumber-sumber lain.
"Kami akan mengupayakan pengadaan air bersih dari air tanah dan sumber-sumber lain. Sehingga masyarakat yang selama ini kekurangan air bisa merasakan manfaat atas pengelolaan sumber air Umbulan," kata Gus Irsyad.
Kesepuluh kecamatan yang selama ini kerap dilanda kekeringan pada musim kemarau antara lain, Kecamatan Puspo, Pasrepan, Kejayan, Lumbang, Lekok, Nguling, Winongan, Rembang, Beji dan Gempol. Selama itu pula, Pemkab Pasuruan secara bergiliran memasok air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Asisten II Sekkab Pasuruan, Riyanto, menambahkan, agar tidak menimbulkan persoalan dikemudian hari, pihaknya akan ikut mengawal studi Amdal proyek pengelolaan sumber air Umbulan. Studi Amdal akan dimulai dari kawasan tangkapan air yang berada di lautan pasir Gunung Bromo hingga Kecamatan Lumbang.
"Pemanfaatan air sumber Umbulan ini secara langsung berdampak pada petani tambak yang selama ini memanfaatkan daerah aliran sungai (DAS) Rejoso. Debit air DAS Rejoso sudah pasti akan berkurang, karena sekitar debit air 4.000 liter/detik akan dialirkan untuk kabupaten dan kota lainnya," kata Riyanto.
(lns)