Soal penangguhan UMK, Deddy pastikan ada jalan keluar
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan, persoalan penangguhan upah minimum kota/kabupaten (UMK) yang terjadi di Jawa Barat bisa dicari jalan keluarnya.
Caranya dengan menghadirkan semua pihak untuk duduk bersama untuk mencari solusi.
"Saya kira semuanya ada jalan keluar kalau didialogkan. Untuk kebaikan bersama saya yakin bisa dibicarakan, dibahas jalan keluarnya," kata Deddy di Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/9/2013).
Selama masing-masing pihak punya niat baik, menurutnya pasti ada jalan keluar. "Buat kepentingan bersama apa yang tidak bisa dibicarakan," ucapnya.
Disinggung apakah berencana mengundang semua pihak yang terkait dengan persoalan UMK tersebut, ia mengatakan akan melakukannya. Tapi belum diketahui kapan pertemuan digelar. "Pasti dong," ujar Deddy.
Secara pribadi, Deddy yakin para buruh yang melakukan aksi penolakan penangguhan UMK berniat baik. Mereka juga tidak ingin perusahaan tempat mereka bekerja pailit.
"Saya kira para buruh tidak mau pabrik-pabrik itu tutup karena beban upah yang dikenakan," ungkapnya.
Di sisi lain, tuntutan buruh dilatarbelakangi kebutuhan hidup mereka. "Tuntutan tentang kesejahteraan meningkat dan lain sebagainya saya kira juga jadi kebutuhan," tutur Deddy.
Tapi Deddy menegaskan jangan sampai kepentingan kaum buruh ditunggangi pihak tertentu untuk kepentingan Pemilu 2014. Apalagi jika membuat kondisi tidak kondusif.
"Jangan sampai ditunggangi masalah politik 2014. Ini kita keberatan. Mohon pihak yang bermain untuk itu dihentikan. Kalau untuk kepentingan kesejahteraan, demi kehidupan industri, kita bisa duduk bersama, bicara sama-sama," tandas Deddy.
Caranya dengan menghadirkan semua pihak untuk duduk bersama untuk mencari solusi.
"Saya kira semuanya ada jalan keluar kalau didialogkan. Untuk kebaikan bersama saya yakin bisa dibicarakan, dibahas jalan keluarnya," kata Deddy di Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/9/2013).
Selama masing-masing pihak punya niat baik, menurutnya pasti ada jalan keluar. "Buat kepentingan bersama apa yang tidak bisa dibicarakan," ucapnya.
Disinggung apakah berencana mengundang semua pihak yang terkait dengan persoalan UMK tersebut, ia mengatakan akan melakukannya. Tapi belum diketahui kapan pertemuan digelar. "Pasti dong," ujar Deddy.
Secara pribadi, Deddy yakin para buruh yang melakukan aksi penolakan penangguhan UMK berniat baik. Mereka juga tidak ingin perusahaan tempat mereka bekerja pailit.
"Saya kira para buruh tidak mau pabrik-pabrik itu tutup karena beban upah yang dikenakan," ungkapnya.
Di sisi lain, tuntutan buruh dilatarbelakangi kebutuhan hidup mereka. "Tuntutan tentang kesejahteraan meningkat dan lain sebagainya saya kira juga jadi kebutuhan," tutur Deddy.
Tapi Deddy menegaskan jangan sampai kepentingan kaum buruh ditunggangi pihak tertentu untuk kepentingan Pemilu 2014. Apalagi jika membuat kondisi tidak kondusif.
"Jangan sampai ditunggangi masalah politik 2014. Ini kita keberatan. Mohon pihak yang bermain untuk itu dihentikan. Kalau untuk kepentingan kesejahteraan, demi kehidupan industri, kita bisa duduk bersama, bicara sama-sama," tandas Deddy.
(lns)