Kakak beradik di Semarang dibantai di depan ibunya

Kamis, 05 September 2013 - 11:30 WIB
Kakak beradik di Semarang...
Kakak beradik di Semarang dibantai di depan ibunya
A A A
Sindonews.com - Kakak beradik diserang gerombolan pemuda tak dikenal bersenjata tajam di depan rumahnya, Genuksari RT03/RW06, Genuk, Kota Semarang, Kamis (5/9) dini hari. Sadisnya, mereka berdua dibantai di depan ibunya.

Pada insiden yang terjadi sekira pukul 01.15 itu, sang adik, Darmanto (29), tewas dengan luka di sekujur tubuhnya. Darmanto sehari - hari bekerja sebagai penagih hutang. Sementara kakaknya, Tris Purnomo menderita luka parah di kakinya. Kakinya hampir putus karena dibacok berulangkali oleh kawanan pelaku.

Saksi, Muhamad Arif Mukhlisin (32), mengatakan saat bersantai di depan rumahnya bersama dua korban, tiba - tiba datang segerombolan pemuda.

"Pakai enam motor dan sebuah mobil. Jumlahnya banyak, mereka membawa senjata tajam. Mereka membawa senjata tajam dan langsung menyerang," katanya, di kamar jenazah RSUP Dr Kariadi Semarang.

Tak hanya menyerang dengan senjata tajam, kawanan pelaku itu juga menyerang dengan balok kayu dan paving yang diambil di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Adik saya yang jadi sasaran. Terus diserang. Bahkan saat berlari ke belakang, berlindung ke ibunya, Sulastri (60). Pelakunya menyingkirkan ibu dan kembali menghajar adik saya (korban tewas). Kakak ipar saya (Tris) juga dibacok berulangkali kakinya. Kami tidak bisa melawan karena jumlah pelaku banyak sekali," tambahnya.

Sebetulnya insiden di pagi buta itu diketahui warga sekitar. Namun beberapa warga yang sudah berkerumun tak berani bertindak karena salah satu pelaku membawa pistol.

Tikno (52), tetangga korban, mengatakan pistol itu dibawa pelaku dan mengancam menembak jika ada yang mendekat.

"Kami tidak tahu itu pistol mainan apa senjata api. Tapi kami takut jika betul - betul menembak," tambahnya.

Insiden itu berlangsung sekira 30 menit. Puas menghajar korbannya, kawanan pelaku langsung kabur. Kedua korban sempat dilarikan ke RSI Sultan Agung Semarang. Tetapi karena kondisinya yang parah, mereka dirujuk ke RSUP Dr Kariadi.

Nyawa Sudarmanto tidak tertolong. Jenazahnya tiba di RSUP Dr Kariadi sekira pukul 05.00. Sementara itu, kaki Tris dijahit dan diperbolehkan pulang. Jenazah diambil pihak keluarga sekira pukul 10.00, diangkut menggunakan mobil ambulans.

Dokter Forensik dan Medicolegal setempat, Gatot Suharto, mengatakan korban tewas menderita sejumlah luka tusuk senjata tajam di beberapa bagian tubuh.

"Luka tusuk di punggung dari belakang tembus paru dan jantung. Luka itu menyebabkan kematian," tutupnya.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Sektor Genuk dan Polrestabes Semarang masih mengumpulkan sejumlah keterangan dan pengejaran para pelaku. Informasi yang didapat, sekira 5 pelaku sudah ditangkap polisi.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0943 seconds (0.1#10.140)