UIN Bandung beri gelar kehormatan Menteri PDT
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Helmy Faishal Zaini, mendapat gelar kehormatan atau honoris causa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.
Penyerahan gelar kehormatan digelar di Kampus UIN, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (26/8/2013).
UIN memberikan gelar kehormatan pada Helmy karena melihat pemikiran dan sepak terjangnya di bidang dakwah dan pendidikan Islam.
Sebagai politisi, Helmy dinilai memperlihatkan cara pandang berbeda dalam melihat keadaan masyarakat. Berpijak pada ajaran Islam ahlisunnah waljamaah yang diyakini, Helmy berhasil mendefinisikan karakter kepribadian nusantara.
"Sebagai orang muda, beliau sosok orang yang kreatif, cerdas, dan tahu banyak hal. Dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri, beliau menaruh perhatian besar pada pembentukan karakter bangsa yang bersendi pada pilar kejujuran, keadilan, dan solidaritas," kata Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Deddy Ismatullah, Senin (26/8/2013).
Ada tiga alasan utama yang membuat UIN memberikan gelar kehormatan. Pertama, Helmy merupakan akademisi yang punya komitmen untuk mengembangkan keilmuan yang berguna untuk masyarakat.
Kedua, Helmy adalah sosok teladan sejak jadi mahasiswa hingga kini. Ketiga, dalam mengambil kebijakan, Helmy terbilang menonjol dan mampu menjalankan kebijakan yang dirasakan positif di masyarakat.
Sementara dalam orasi ilmiahnya yang berjudul 'Pendidikan Islam sebagai Pembentuk Karakter Kepribadian Nusantara; Peran, Potret, dan Tantangan Indonesia Masa Depan, helmi menjelaskan Pancasila merupakan terminal akhir dari proses dialog anak banghsa. Sejarah penetapan Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu modal penting bagi perjalanan bangsa Indonesia.
"Adalah suatu transformasi budaya yang tidak mudah untuk memadupadankan sekaligus menyatukan segenap kebhinekaan yang ada. Karenanya, 68 tahun usia kemerdekaan patut kita syukuri," jelas Helmy. Saat ini, Helmy masih menyampaikan orasinya.
Penyerahan gelar kehormatan digelar di Kampus UIN, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (26/8/2013).
UIN memberikan gelar kehormatan pada Helmy karena melihat pemikiran dan sepak terjangnya di bidang dakwah dan pendidikan Islam.
Sebagai politisi, Helmy dinilai memperlihatkan cara pandang berbeda dalam melihat keadaan masyarakat. Berpijak pada ajaran Islam ahlisunnah waljamaah yang diyakini, Helmy berhasil mendefinisikan karakter kepribadian nusantara.
"Sebagai orang muda, beliau sosok orang yang kreatif, cerdas, dan tahu banyak hal. Dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri, beliau menaruh perhatian besar pada pembentukan karakter bangsa yang bersendi pada pilar kejujuran, keadilan, dan solidaritas," kata Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Deddy Ismatullah, Senin (26/8/2013).
Ada tiga alasan utama yang membuat UIN memberikan gelar kehormatan. Pertama, Helmy merupakan akademisi yang punya komitmen untuk mengembangkan keilmuan yang berguna untuk masyarakat.
Kedua, Helmy adalah sosok teladan sejak jadi mahasiswa hingga kini. Ketiga, dalam mengambil kebijakan, Helmy terbilang menonjol dan mampu menjalankan kebijakan yang dirasakan positif di masyarakat.
Sementara dalam orasi ilmiahnya yang berjudul 'Pendidikan Islam sebagai Pembentuk Karakter Kepribadian Nusantara; Peran, Potret, dan Tantangan Indonesia Masa Depan, helmi menjelaskan Pancasila merupakan terminal akhir dari proses dialog anak banghsa. Sejarah penetapan Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu modal penting bagi perjalanan bangsa Indonesia.
"Adalah suatu transformasi budaya yang tidak mudah untuk memadupadankan sekaligus menyatukan segenap kebhinekaan yang ada. Karenanya, 68 tahun usia kemerdekaan patut kita syukuri," jelas Helmy. Saat ini, Helmy masih menyampaikan orasinya.
(lns)