Jalan tempat Sisca Yofie terseret rusak parah
A
A
A
Sindonews.com - Kematian Sisca Yofie yang dianggap tidak wajar masih menjadi teka-teki tersendiri. Mulai dari penyebab, motif, hingga dugaan keterlibatan aktor intelektual di balik kematian tersebut.
Melihat jalan sepanjang kurang lebih satu kilometer tempat awal Sisca terseret dari depan kos Jalan Setra Indah Utara (TKP 1) hingga di Jalan Cipedes Tengah dekat Lapangan Abra (TKP 2) memang jalannya tidak rata.
Sedikitnya ada empat belokan yang dilalui oleh pelaku. Beberapa diantaranya adalah belokan jalan buntu dan belokan persimpangan jalan.
Tidak hanya itu, sebelum mencapai TKP 2 pelaku melewati tanjakan dan turunan meski tidak tajam namun perlu kehati-hatian untuk melewatinya.
Namun, yang menjadi perhatian adalah 2/3 jalan yang dilewati pelaku adalah jalanan yang rusak dengan kondisi beberapa di antaranya dalam kondisi rusak parah bahkan hingga menyebabkan kubangan yang berisi batu-batu menonjol.
Selain itu, terdapat beberapa polisi tidur disepanjang jalan mengingat banyaknya warga dan perumahan padat penduduk yang dilalui pelaku.
Dengan medan jalan yang cukup berat, bukan tidak mungkin wajah dan tubuh korban akan rusak saat ditemukan.
Atas dasar itulah beberapa warga meragukan pernyataan polisi dan pelaku yang menyebut jika korban tidak sengaja terseret.
"Saya liat jelas kalau itu diseret pake tangan pelaku yang dibelakang. Pas saya bantu korban di bawah (TKP 2) wajahnya juga bersih hanya ada luka bekas bacokan aja. Kalau terseret mungkin itu wajahnya pasti ada luka kena jalan," kata Reza saksi yang melihat korban saat kejadian.
Tak hanya Reza, beberapa saksi lain yang pernah diwawancarai juga mengungkapkan jika korban bukan terseret melainkan diseret oleh pelaku.
Melihat jalan sepanjang kurang lebih satu kilometer tempat awal Sisca terseret dari depan kos Jalan Setra Indah Utara (TKP 1) hingga di Jalan Cipedes Tengah dekat Lapangan Abra (TKP 2) memang jalannya tidak rata.
Sedikitnya ada empat belokan yang dilalui oleh pelaku. Beberapa diantaranya adalah belokan jalan buntu dan belokan persimpangan jalan.
Tidak hanya itu, sebelum mencapai TKP 2 pelaku melewati tanjakan dan turunan meski tidak tajam namun perlu kehati-hatian untuk melewatinya.
Namun, yang menjadi perhatian adalah 2/3 jalan yang dilewati pelaku adalah jalanan yang rusak dengan kondisi beberapa di antaranya dalam kondisi rusak parah bahkan hingga menyebabkan kubangan yang berisi batu-batu menonjol.
Selain itu, terdapat beberapa polisi tidur disepanjang jalan mengingat banyaknya warga dan perumahan padat penduduk yang dilalui pelaku.
Dengan medan jalan yang cukup berat, bukan tidak mungkin wajah dan tubuh korban akan rusak saat ditemukan.
Atas dasar itulah beberapa warga meragukan pernyataan polisi dan pelaku yang menyebut jika korban tidak sengaja terseret.
"Saya liat jelas kalau itu diseret pake tangan pelaku yang dibelakang. Pas saya bantu korban di bawah (TKP 2) wajahnya juga bersih hanya ada luka bekas bacokan aja. Kalau terseret mungkin itu wajahnya pasti ada luka kena jalan," kata Reza saksi yang melihat korban saat kejadian.
Tak hanya Reza, beberapa saksi lain yang pernah diwawancarai juga mengungkapkan jika korban bukan terseret melainkan diseret oleh pelaku.
(lns)