THR belum dibayar, ribuan buruh PT Volma demo
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan buruh perusahaan sepatu PT Volma, di Jombang, Jawa Timur (Jatim) hingga kini masih melakukan penuntutan Tunjangan Hari Raya (THR) yang hingga kini belum dibayarkan perusahaan tempat mereka bekerja.
Kamis (15/8/2013) pagi, ribuan buruh tersebut melakukan aksi sweeping di jalan-jalan dan mencoba menghadang para buruh lainnya yang hendak masuk kerja untuk meliburkan diri dan bergabung dalam aksi mereka.
Tak hanya itu saja, ribuan buruh tersebut kemudian juga menggelar aksi unjukrasa di Kantor Bupati Jombang untuk mengadukan nasib para buruh wanita yang dipecat jika hamil
"Itu semua permasalahan kami, kami yang hendak membentuk serikat pekerja juga bisa secara tiba-tiba dipecat secara sepihak oleh perusahaan, padahal itu merupakan hak kami sebagai buruh," jelas Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Eko Harnowo.
Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi sweeping buruh itu terhenti setelah polisi datang dan membubarkan aksi mereka. Gagal melanjutkan aksi sweeping, ribuan buruh ini kemudian bergerak mendatangi Kantor Bupati Jombang.
"Kami merasa diperlakukan secara semena-mena oleh perusahaan, THR yang tak kunjung dibayarkan, tidak diberikannya upah lembur, tidak adanya cuti haid untuk buruh wanita bahkan buruh wanita yang hamil juga langsung dipecat," papar Eko.
Para buruh inipun mengancam akan melakukan aksi unjukrasa dengan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka diabaikan oleh pihak perusahaan.
Kamis (15/8/2013) pagi, ribuan buruh tersebut melakukan aksi sweeping di jalan-jalan dan mencoba menghadang para buruh lainnya yang hendak masuk kerja untuk meliburkan diri dan bergabung dalam aksi mereka.
Tak hanya itu saja, ribuan buruh tersebut kemudian juga menggelar aksi unjukrasa di Kantor Bupati Jombang untuk mengadukan nasib para buruh wanita yang dipecat jika hamil
"Itu semua permasalahan kami, kami yang hendak membentuk serikat pekerja juga bisa secara tiba-tiba dipecat secara sepihak oleh perusahaan, padahal itu merupakan hak kami sebagai buruh," jelas Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Eko Harnowo.
Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi sweeping buruh itu terhenti setelah polisi datang dan membubarkan aksi mereka. Gagal melanjutkan aksi sweeping, ribuan buruh ini kemudian bergerak mendatangi Kantor Bupati Jombang.
"Kami merasa diperlakukan secara semena-mena oleh perusahaan, THR yang tak kunjung dibayarkan, tidak diberikannya upah lembur, tidak adanya cuti haid untuk buruh wanita bahkan buruh wanita yang hamil juga langsung dipecat," papar Eko.
Para buruh inipun mengancam akan melakukan aksi unjukrasa dengan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka diabaikan oleh pihak perusahaan.
(rsa)