Jabar benahi prosedur pemulangan korban pedagangan orang

Rabu, 14 Agustus 2013 - 15:40 WIB
Jabar benahi prosedur pemulangan korban pedagangan orang
Jabar benahi prosedur pemulangan korban pedagangan orang
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan meningkatkan prosedur pemulangan korban human trafficking alias perdagangan manusia. Tujuannya, agar pemulangan korban trafficking sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Upaya kita sekarang lebih pada meningkatkan prosedur penanganan korban trafficking," ujar Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Netty Heryawan, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (14/8/2013).

Hal itu merujuk pada kasus pemulangan tujuh perempuan asal Cianjur dan Cimahi yang jadi korban perdagangan orang. Dalam proses pemulangannya, ada pihak yang membuat rumit. Bahkan mengacaukan proses pemulangan dengan meminta para korban kabur saat akan dijemput gugus tugas P2TP2A di bandara.

"Nantinya prosedur pemulangan korban trafficking akan lebih jelas. Ketika ada korban, akan jelas siapa yang harus dihubungi dan prosedur yang ditempuh seperti apa," terangnya.

Upaya lainnya adalah dengan meninjau ulang atau melakukan penguatan kerjasama dengan pemerintah Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Sebab, para korban trafficking asal Jawa Barat selama ini banyak ditemukan di daerah itu karena merupakan derah transit.

"Kita juga akan meningkatkan dan memperbaiki alur komunikasi antar anggota gugus tugas P2TP2A," jelas Netty.

Langkah lain, adalah dengan memetakan ulang program ditiap OPD yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat. Sebab dengan pemberdayaan masyarakat, setidaknya meminimalisir orang untuk bekerja ke luar negeri.

"Pemberdayaan ekonomi masyarakat yang jadi benteng hari ini masih lebih sulit (berkembang) ketimbang penjemputan korban trafficking itu sendiri," tutur Netty.

Pemerintah kabupaten dan kota pun harus berperan besar agar warganya punya keterampilan agar kemampuan ekonomi mereka memadai. Selain itu, penting juga untuk membuat setiap orang bertahan di negeri sendiri daripada mencari kerja ke luar negeri.

Sebab, banyak pihak yang justru akhirnya menjerumuskan orang untuk keuntungan dengan iming-iming mencarikan kerja di luar negeri. Sementara terkait tujuh wanita asal Cianjur dan Cimahi yang nyaris jadi korban trafficking, Netty mengatakan mereka sementara akan ditempatkan di Kantor P2TP2A.

Mereka akan diberi pendampingan. Jika mereka membutuhkan pendampingan psikolog, mereka akan difasilitasi untuk memulihkan kondisi psikisnya. "Setelah selesai ditangani, akan segera kita pulangkan," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7256 seconds (0.1#10.140)