Antisipasi serbuan warga baru, RT-RW diimbau aktif
A
A
A
Sindonews.com - Arus balik Lebaran tak hanya menyisahkan kemacetan di jalan. Pemkot Surabaya juga mulai mengantisipasi serbuan pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Kota Pahlawan.
Untuk mengantisipasi pembludakan itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengajak semua pengurus RT dan RW untuk melakukan pendeteksian dini. Langkah itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pengangguran baru.
“Kami melibatkan masyarakat melalui surat edaran ke RT dan RW,” ujar Risma ketika ditemui seusai halal bi halal di Balai Kota, Senin (12/8/2013).
Dalam surat edaran tersebut, lanjutnya, bagi warga yang mengetahui adanya pendatang yang diindikasi gepeng, harus segera melapor ke posko penanganan gepeng Pemkot Surabaya. Selanjutnya, pemkot akan mengambil tindakan dengan memulangkan mereka (gepeng) ke daerah asalnya.
Upaya tersebut, kata Risma, didukung dengan peran Lurah dan Camat yang siap memonitor wilayah masing-masing. Selain itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menyiagakan petugas berpakaian preman di terminal dan stasiun.
Tujuannya, untuk memantau kedatangan gepeng sejak di pintu-pintu masuk kota. Ia optimis berbagai langkah antisipasi tersebut mampu membendung serbuan gepeng yang hendak masuk Kota Surabaya.
Sementara itu, hari pertama masuk kerja pasca libur Lebaran dimanfaatkan para PNS di lingkungan pemkot untuk berhalal-bi halal. Mereka secara bergantian bersalam-salaman dengan segenap pejabat pemkot di Taman Surya sejak pagi.
Acara saling bermaafan memang telah menjadi tradisi tahunan. Setiap akan memulai aktifitas kerja setelah libur panjang, para pegawai pemkot selalu mengawali dengan halal-bihalal. Kegiatan tersebut diharapkan mampu membawa suasana baru yang lebih segar dan menciptakan nuansa kerja yang lebih kondusif.
Selanjutnya, Risma didampingi Ketua DPRD M Machmud dan Sekretaris Kota (Sekkota) Hendro Gunawan melakukan sidak di kantor pemerintahan. Lokasi pertama yakni Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR).
Di dinas yang saat ini dipimpin Eric Cahyadi ini, Risma menjumpai seluruh pegawai masuk. Hanya satu yang tidak sedang di kantor dengan keterangan dinas lapangan, yakni Kabid Pemukiman Lilik Arijanto.
“Pak Lilik memang sedang bertugas melakukan pengecekan drainase di Dinas PU Bina Marga,” jelas Eric.
Selain DCKTR, Risma juga mendatangi Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT). Di sana, Rsma langsung mengecek daftar kehadiran pegawai. Hasilnya tidak ada satu pun yang tidak masuk kerja. Terkait sidak pegawai, Risma menegaskan pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap karyawan yang bolos. Pasalnya, cuti bersama Lebaran sudah cukup panjang.
Untuk memonitor kehadiran pegawai, Risma telah menginstruksikan Inspektorat agar melakukan pengawasan, baik sebelum maupun setelah cuti bersama.
“Bagi yang tidak masuk kerja tanpa keterangan pasti akan ditindak. Tahun lalu, pemkot bahkan pernah memberhentikan beberapa pegawai karena indisipliner. Tapi yang ada keterangan resmi dari dokter akan dipertimbangkan lagi melihat kondisi riil karyawan yang bersangkutan,” pungkasnya.
Untuk mengantisipasi pembludakan itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengajak semua pengurus RT dan RW untuk melakukan pendeteksian dini. Langkah itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pengangguran baru.
“Kami melibatkan masyarakat melalui surat edaran ke RT dan RW,” ujar Risma ketika ditemui seusai halal bi halal di Balai Kota, Senin (12/8/2013).
Dalam surat edaran tersebut, lanjutnya, bagi warga yang mengetahui adanya pendatang yang diindikasi gepeng, harus segera melapor ke posko penanganan gepeng Pemkot Surabaya. Selanjutnya, pemkot akan mengambil tindakan dengan memulangkan mereka (gepeng) ke daerah asalnya.
Upaya tersebut, kata Risma, didukung dengan peran Lurah dan Camat yang siap memonitor wilayah masing-masing. Selain itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menyiagakan petugas berpakaian preman di terminal dan stasiun.
Tujuannya, untuk memantau kedatangan gepeng sejak di pintu-pintu masuk kota. Ia optimis berbagai langkah antisipasi tersebut mampu membendung serbuan gepeng yang hendak masuk Kota Surabaya.
Sementara itu, hari pertama masuk kerja pasca libur Lebaran dimanfaatkan para PNS di lingkungan pemkot untuk berhalal-bi halal. Mereka secara bergantian bersalam-salaman dengan segenap pejabat pemkot di Taman Surya sejak pagi.
Acara saling bermaafan memang telah menjadi tradisi tahunan. Setiap akan memulai aktifitas kerja setelah libur panjang, para pegawai pemkot selalu mengawali dengan halal-bihalal. Kegiatan tersebut diharapkan mampu membawa suasana baru yang lebih segar dan menciptakan nuansa kerja yang lebih kondusif.
Selanjutnya, Risma didampingi Ketua DPRD M Machmud dan Sekretaris Kota (Sekkota) Hendro Gunawan melakukan sidak di kantor pemerintahan. Lokasi pertama yakni Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR).
Di dinas yang saat ini dipimpin Eric Cahyadi ini, Risma menjumpai seluruh pegawai masuk. Hanya satu yang tidak sedang di kantor dengan keterangan dinas lapangan, yakni Kabid Pemukiman Lilik Arijanto.
“Pak Lilik memang sedang bertugas melakukan pengecekan drainase di Dinas PU Bina Marga,” jelas Eric.
Selain DCKTR, Risma juga mendatangi Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT). Di sana, Rsma langsung mengecek daftar kehadiran pegawai. Hasilnya tidak ada satu pun yang tidak masuk kerja. Terkait sidak pegawai, Risma menegaskan pihaknya tidak akan memberi toleransi terhadap karyawan yang bolos. Pasalnya, cuti bersama Lebaran sudah cukup panjang.
Untuk memonitor kehadiran pegawai, Risma telah menginstruksikan Inspektorat agar melakukan pengawasan, baik sebelum maupun setelah cuti bersama.
“Bagi yang tidak masuk kerja tanpa keterangan pasti akan ditindak. Tahun lalu, pemkot bahkan pernah memberhentikan beberapa pegawai karena indisipliner. Tapi yang ada keterangan resmi dari dokter akan dipertimbangkan lagi melihat kondisi riil karyawan yang bersangkutan,” pungkasnya.
(rsa)