Bus kecelakaan karambol di Gombel, pengendara motor tewas
A
A
A
Sindonews.com - Akibat patah stik kopling, sebuah bus pengangkut rombongan lelayu menabrak tiga kendaraan di turunan Gombel, Jalan Setiabudi, Banyumanik, Jumat (2/8/2013) sekira pukul 09.30 WIB.
Dalam insiden ini, satu orang tewas. Bus tersebut bernomor polisi AB 7231 AK. Bus carteran itu dikemudikan Imam Purnomo (30). Bus berikut penumpangnya, berasal dari Kampung Patran, Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
Bus itu menabrak Yamaha Xeon H 3140 AGG serta Vario H 6490 AEG di turunan tajam itu. Setelah itu, bus hendak masuk ke kiri ke jalur selamat namun ada bus warna biru tanpa penumpang nomor polisi H 1449 DA yang berjalan searah. Karena kecepatan yang tinggi, benturan keras pun terjadi. Bus warna biru pun dihantam hingga terjungkal ke jalur selamat.
Korban tewas adalah pengendara Yamaha Xeon, bernama Nano Setiyono (29), warga Lamper Tengah III RT2/RW3, Kota Semarang. Sementara itu pasangan suami- istri yang mengendarai Honda Vario hanya menderita luka.
Seorang penumpang bus carteran itu, Kartijo (58), mengatakan rombongannya berjumlah sekira 30 orang, berangkat dari Sleman sekira pukul 06.30 WIB menuju kerabatnya di Pamularsih, Kota Semarang.
“Dari Yogyakarta itu lancar, tapi waktu masuk turunan Gombel ini ada masalah dengan koplingnya. Stiknya patah. Tadi busnya sempat menabrak sepeda motor dulu, banting kiri lalu nabrak bus biru,” katanya.
Kartijo yang duduk di tengah, mengatakan insiden berlangsung cukup cepat. Kondisi lalu lintas cukup ramai. Para penumpang rata – rata merupakan kerabatnya satu kampung, menderita syok akibat insiden itu. “Penumpangnya semua panik,” lanjutnya.
Insiden di hari ke dua Operasi Ketupat Candi 2013 itu membuat warga sekitar berbondong – bondong ke lokasi kejadian. Begitupun dengan pengendara yang nekat melambatkan kendaraannya karena penasaran dengan insiden itu.
Petugas gabungan dari Satlantas Polrestabes Semarang dan Polsek Banyumanik tiba di lokasi tak lama setelah kejadian. Petugas dari Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polrestabes Semarang juga ikut tiba di lokasi. Dengan menggunakan truk dalmas, para penumpang bus lelayu itu dievakuasi ke Mapolsek Gajahmungkur sembari menunggu bus jemputan dari Yogyakarta.
Sementara itu, proses evakuasi berlangsung menjelang pukul 12.00 WIB menjadi tontonan sendiri. Polisi mengalihkan jalur arah ke selatan menjadi searah, dan sebaliknya yakni turunan Gombel arah utara menjadi searah. Rekayasa lalu lintas itu dilakukan untuk menghindari kemacetan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang, AKBP Faizal mengatakan pihaknya saat ini masih memeriksa saksi – saksi dan mengumpulkan keterangan terkait insiden kecelakaan itu.
“Keterangan dari sopirnya, mengalami patah stik kopling. Tapi untuk penyebab pastinya kecelakaan, nanti akan kami mintakan saksi ahli dari Dinas Perhubungan,” katanya di lokasi.
Dalam insiden ini, satu orang tewas. Bus tersebut bernomor polisi AB 7231 AK. Bus carteran itu dikemudikan Imam Purnomo (30). Bus berikut penumpangnya, berasal dari Kampung Patran, Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman.
Bus itu menabrak Yamaha Xeon H 3140 AGG serta Vario H 6490 AEG di turunan tajam itu. Setelah itu, bus hendak masuk ke kiri ke jalur selamat namun ada bus warna biru tanpa penumpang nomor polisi H 1449 DA yang berjalan searah. Karena kecepatan yang tinggi, benturan keras pun terjadi. Bus warna biru pun dihantam hingga terjungkal ke jalur selamat.
Korban tewas adalah pengendara Yamaha Xeon, bernama Nano Setiyono (29), warga Lamper Tengah III RT2/RW3, Kota Semarang. Sementara itu pasangan suami- istri yang mengendarai Honda Vario hanya menderita luka.
Seorang penumpang bus carteran itu, Kartijo (58), mengatakan rombongannya berjumlah sekira 30 orang, berangkat dari Sleman sekira pukul 06.30 WIB menuju kerabatnya di Pamularsih, Kota Semarang.
“Dari Yogyakarta itu lancar, tapi waktu masuk turunan Gombel ini ada masalah dengan koplingnya. Stiknya patah. Tadi busnya sempat menabrak sepeda motor dulu, banting kiri lalu nabrak bus biru,” katanya.
Kartijo yang duduk di tengah, mengatakan insiden berlangsung cukup cepat. Kondisi lalu lintas cukup ramai. Para penumpang rata – rata merupakan kerabatnya satu kampung, menderita syok akibat insiden itu. “Penumpangnya semua panik,” lanjutnya.
Insiden di hari ke dua Operasi Ketupat Candi 2013 itu membuat warga sekitar berbondong – bondong ke lokasi kejadian. Begitupun dengan pengendara yang nekat melambatkan kendaraannya karena penasaran dengan insiden itu.
Petugas gabungan dari Satlantas Polrestabes Semarang dan Polsek Banyumanik tiba di lokasi tak lama setelah kejadian. Petugas dari Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polrestabes Semarang juga ikut tiba di lokasi. Dengan menggunakan truk dalmas, para penumpang bus lelayu itu dievakuasi ke Mapolsek Gajahmungkur sembari menunggu bus jemputan dari Yogyakarta.
Sementara itu, proses evakuasi berlangsung menjelang pukul 12.00 WIB menjadi tontonan sendiri. Polisi mengalihkan jalur arah ke selatan menjadi searah, dan sebaliknya yakni turunan Gombel arah utara menjadi searah. Rekayasa lalu lintas itu dilakukan untuk menghindari kemacetan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang, AKBP Faizal mengatakan pihaknya saat ini masih memeriksa saksi – saksi dan mengumpulkan keterangan terkait insiden kecelakaan itu.
“Keterangan dari sopirnya, mengalami patah stik kopling. Tapi untuk penyebab pastinya kecelakaan, nanti akan kami mintakan saksi ahli dari Dinas Perhubungan,” katanya di lokasi.
(rsa)