1 Juli, Poso waspadai serangan bom bunuh diri
A
A
A
Sindonews.com - Ancaman aksi bom bunuh diri, masih menjadi sebuah ancaman terhadap ketenangan kehidupan masyarakat Poso. Menjelang peringatan HUT Polri, pada 1 Juli 2013, pihak kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah, mewaspadai potensi serangan bom bunuh diri.
Kapolres Poso AKBP Susnadi mengatakan, data intelijen menyebutkan kemungkinan masih terdapat pengantin bom bunuh diri. Namun demikian, pihak kepolisian belum mengetahui secara pasti waktu dan tempat hal itu akan dilakukan.
Pihak kepolisian di Poso, mengimbau agar semua pihak, termasuk masyarakat untuk tetap waspada dan secepatnya melaporkan bila ada hal yang mencurigakan, disekitar lingkungan mereka kepada aparat kepolisian.
Dikatakannya, meskipun sudah ada DPO yang telah menyerahkan diri. Namun, masih terdapat kelompok DPO terkait tindak kekerasan dan terorisme yang belum tertangkap. Kini, pengamanan di markas kepolisian Resort Poso terus diperketat.
"Itu memang data intelijen yang kita punya. Tetapi untuk pelaksanaannya, kita belum tahu apakah di Poso atau di tempat lain. Kita belum tahu dan kapan itu, kita belum tahu," ujar Kapolres Poso AKBP Susnadi, kepada wartawan, Sabtu (29/6/2013).
Berdasarkan pengamatan di Polres Poso, dari tiga pintu masuk yang ada, Polres Poso hanya membuka satu pintu keluar masuk yang dipasang portal kayu, dikawal petugas.
Sedangkan didua pintu masuk yang telah ditutup pasca serangan bom bunuh diri, pada 3 Juni 2013. Nampak, dipasangi kawat berduri. Dua petugas yang siaga dengan senjata api laras panjang jenis V2 juga bersiaga di pos yang dibentengi dengan karung karung pasir.
Kapolres Poso AKBP Susnadi mengatakan, data intelijen menyebutkan kemungkinan masih terdapat pengantin bom bunuh diri. Namun demikian, pihak kepolisian belum mengetahui secara pasti waktu dan tempat hal itu akan dilakukan.
Pihak kepolisian di Poso, mengimbau agar semua pihak, termasuk masyarakat untuk tetap waspada dan secepatnya melaporkan bila ada hal yang mencurigakan, disekitar lingkungan mereka kepada aparat kepolisian.
Dikatakannya, meskipun sudah ada DPO yang telah menyerahkan diri. Namun, masih terdapat kelompok DPO terkait tindak kekerasan dan terorisme yang belum tertangkap. Kini, pengamanan di markas kepolisian Resort Poso terus diperketat.
"Itu memang data intelijen yang kita punya. Tetapi untuk pelaksanaannya, kita belum tahu apakah di Poso atau di tempat lain. Kita belum tahu dan kapan itu, kita belum tahu," ujar Kapolres Poso AKBP Susnadi, kepada wartawan, Sabtu (29/6/2013).
Berdasarkan pengamatan di Polres Poso, dari tiga pintu masuk yang ada, Polres Poso hanya membuka satu pintu keluar masuk yang dipasang portal kayu, dikawal petugas.
Sedangkan didua pintu masuk yang telah ditutup pasca serangan bom bunuh diri, pada 3 Juni 2013. Nampak, dipasangi kawat berduri. Dua petugas yang siaga dengan senjata api laras panjang jenis V2 juga bersiaga di pos yang dibentengi dengan karung karung pasir.
(san)