Lanjutkan monorel, Jokowi disarankan lebih teliti
Sabtu, 29 Juni 2013 - 08:08 WIB

Lanjutkan monorel, Jokowi disarankan lebih teliti
A
A
A
Sindonews.com - Setelah bertahun-tahun mangkrak, mega proyek Monorel untuk mengatasi kemacetan di Jakarta rencananya akan dilanjutkan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dingatkan untuk berhati-hati dan bisa melihat resikonya kedepan.
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lebih berhati-hati ketika melanjutkan proyek tersebut.
"Kalau akan dilanjutkan silakan saja, saya sendiri meminta agar perhitungan dan alokasi resiko usaha dilakukan dengan teliti," kata Danang melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Minggu (29/6/2013).
Dia berpandangan, Pemprov dan masyarakat jangan sampai dirugikan apabila terjadi kerugian usaha, karena pada akhirnya pemerintah dan masyarakat yang harus membayarnya.
"Ini terjadi di KL (Kuala Lumpur) dan Sidney (Australia), monorel-nya bangkrut dan harus di take over Pemda dengan biaya daerah atau pemerintah,"
Ia mengatakan, kalau dari sisi konstruksi melanjutkan proyek tersebut lebih mudah. Apalagi tidak ada lahan yang harus dibebaskan, maka tidak terlalu sulit.
"Monorel realisasinya lebih mudah karena dari sisi teknologi lebih sederhana dibandingkan LRT atau MRT," pungkasnya.
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lebih berhati-hati ketika melanjutkan proyek tersebut.
"Kalau akan dilanjutkan silakan saja, saya sendiri meminta agar perhitungan dan alokasi resiko usaha dilakukan dengan teliti," kata Danang melalui pesan singkatnya kepada Sindonews, Minggu (29/6/2013).
Dia berpandangan, Pemprov dan masyarakat jangan sampai dirugikan apabila terjadi kerugian usaha, karena pada akhirnya pemerintah dan masyarakat yang harus membayarnya.
"Ini terjadi di KL (Kuala Lumpur) dan Sidney (Australia), monorel-nya bangkrut dan harus di take over Pemda dengan biaya daerah atau pemerintah,"
Ia mengatakan, kalau dari sisi konstruksi melanjutkan proyek tersebut lebih mudah. Apalagi tidak ada lahan yang harus dibebaskan, maka tidak terlalu sulit.
"Monorel realisasinya lebih mudah karena dari sisi teknologi lebih sederhana dibandingkan LRT atau MRT," pungkasnya.
(mhd)