34 Desa di Kulonprogo rawan pangan

Selasa, 18 Juni 2013 - 14:02 WIB
34 Desa di Kulonprogo...
34 Desa di Kulonprogo rawan pangan
A A A
Sindonews.com - Angka kemiskinan di wilayah Kulonprogo ternyata masih sangat tinggi. Tak pelak jika Kulonprogo bisa saja erat dengan kerawanan pangan.

Berdasarkan data Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kehutanan (KP4K), hingga 2013, masih ada 34 desa yang menyandang status rawan pangan. Angka ini berkurang dari jumlah sebelumnya, 38 desa.

Kepala KP4K Kulonprogo Maman Sugiri mengatakan, desa rawan pangan mayoritas berada di wilayah utara meliputi Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo dan Kokap. Namun sebagian kecil juga ada di Sentolo dan Lendah.

“Paling banyak ada di wilayah utara, kemudian Sentolo dan Lendah. Untuk daerah lainnya relatif kecil. Jumlahnya masih cukup besar mencapai 34, sebelumnya 38 desa. Datanya ada pergeseran memang, yang tadinya rawan jadi tidak dan dari waspada jadia rawan,” kata Maman, Selasa (18/6/2013).

Menurut dia, kerawanan pangan dipengaruhi tiga faktor. Yakni akses, yang berhubungan dengan akses masyarakat mendapatklan bahan pangan. Kemudian, pemanfaatan serta ketersediaan. Untuk dua faktor terakhir sudah relatif lebih baik. Namun angka kemiskinan yang mencapai 24 persen membuat pengentasan rawan pangan relatif lebih sulit.

Dia menjelaskan, sejauh ini memang selalu ada anggaran untuk pengentasan rawan pangan. Hanya saja, pengentasan ini tidak dapat dilakukan secara parsial karena terkait pengentasan kemiskinan. Sehingga seberapa banyak desa yang dapat dienataskan tergantung besaran angka kemiskainan yang dientaskan.

“Anggaran di instansi kami tidak banyak, hanya cukup untuk membuat dan menjalankan program. Harus ada intervensi dari SKPD lain agar angka kemiskinan bisa ditekan. Tahun ini saja, kami hanya bisa berharap 2-3 desa bebas rawan pangan,” jelasnya.

Dia menambahkan, program pengentasan kemiskinan mulai terbantu melalui program sister company. Di mana dana corporate social reponsibility diarahkan untuk membantu desa rawan pangan. Melalui program ini diharapkan anga kemiskinan turun signifikan.

“Tapi selain yang rawan pangan ada juga beberapa yang berstatus waspada. Seperti di Temon misalnya. Sehingga intervensi yang dilakukan tidaak hanya yang berstatus rawan saja tapi juga yang waspada agar tidak jadi rawan,” tambahnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)