Sadis, perut bocah SD dibedah sarjana informatika

Kamis, 30 Mei 2013 - 14:14 WIB
Sadis, perut bocah SD dibedah sarjana informatika
Sadis, perut bocah SD dibedah sarjana informatika
A A A
Sindonews.com - Perbuatan sadis dilakukan oleh Fredi alias Kasim (39) seorang sarjana informatika di Palembang, SUmatera Selatan. Tanpa alasanyang jelas, tersangka membelah perut korban dengan pisau karter. Korban tewas setelah lima hari dirawat di rumah sakit.

Menurut keterangan ibu korban, Enny (33) peristiwa memilukan itu terjadi Jumat 24 Mei 2013 sekira pukul 14.00 WIB seusai Salat Jumat.

”Anak saya (korban) sedang main di jalan sama teman-temannya, terus dipanggil tersangka, lalu anak saya Alim dikasih uang Rp 5 ribu sama tersangka," terangnya, Rabu 29 Mei 2013.

Kemudian tersangka Kasim mengajak Alim main Play Station (PS) dirental milik tersangka yang berada di rumahnya. Diduga saat sedang asyik bermain PS itulah, sambung Enny, anaknya dipanggil tersangka dan diajak masuk ke dalam kamar.

”Entah bagaimana caranya dia (tersangka) melukai perut anak saya, dadanya dan kakinya, hingga darah berhamburan keluar dari tubuh anak saya waktu itu,” tandasnya.

Enny mengaku baru mengetahui anaknya berada di dalam rumah korban, setelah teman anaknya memberi tahu kepadanya, bahwa Alim berada dalam rumah Fredi.

Saat menuju ke rumah tersangka, tiba-tiba saja ibu tersangka memberi tahu kalau Alim dibunuh oleh tersangka. Tak kuasa Enny langsung berteriak histeris dan mengundang perhatian warga.

Teriakan histerisnya membuat warga setempat berhamburan keluar dan langsung masuk ke rumah tersangka untuk mengecek keberadaan anaknya. Setelah di cek ternyata benar anaknya, sudah terkapar terlentang berhamburan darah di kamar tersangka.

”Lalu warga yang membantu bilang masih bernafas dan anak saya langsung cepat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Awalnya dibawa ke Rumah Sakit Pusri, tapi dokter disana tidak sanggup lagi merawatnya dan anak saya dirujuklah ke RSUD Dr Mohammad Hoesin Palembang sampai akhirnya anaknya meninggal dunia Selasa (28 Mei 2013) dinihari, karena kondisinya semakin lemah,” jelas Enny di rumahnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5865 seconds (0.1#10.140)