Harap si bungsu lulus UN dari balik penjara

Harap si bungsu lulus UN dari balik penjara
A
A
A
Sindonews.com - Meski harus belajar dalam berbagai keterbatasan dan pengawasan di dalam rumah tahanan, namun tidak mengurangi semangat siswa untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN). Orang tua si anak hanya bisa berharap anak bungsunya bisa lulus meski dengan nilai yang minim.
Didampingi ibu kandungnya, Faris Anwar (19) siswa sebuah sekolah SMA Negeri di Surabaya, warga Jalan Donorej-Surabaya, Senin (15/4/2013) pagi tampak semangat mengikuti UN di dalam rumah tahanan Kelas I Surabaya di Medaeng Waru, Sidoarjo.
Faris terpaksa mengikuti UN di dalam rumah tahanan karena diduga terlibat kasus narkoba beberapa waktu lalu.
Anak kelima dari lima bersaudara pasangan Winarno dan Warsini ini masuk ke dalam Rutan Medaeng, Desember 2012 lalu dengan status tahanan polisi. Namun hidup di dalam Rutan bukan halangan bagi dirinya untu tetap semangat dalam melaksanakan UN.
Dengan berbekal buku pelajaran yang ada, Faris belajar disela-sela menjalani masa tahanan. Terakhir pada Senin pagi, didampingi ibu kandungnya, Faris sudah siap disalah satu ruangan untuk mengikuti UN.
UN yang diikuti Faris sempat mengalami keterlambatan. Petugas sekolah dan kepolisian yang membawa soal ujian terlambat sekira 30 menit.
"Saya hanya bisa mendoakan Faris bisa lulus ujian walau nilainya kecil. Yang penting lulus," kata Warsini ibu kandung Faris di Rutan Medang, Waru, Sidoarjo, Senin (15/4/2013).
Didampingi ibu kandungnya, Faris Anwar (19) siswa sebuah sekolah SMA Negeri di Surabaya, warga Jalan Donorej-Surabaya, Senin (15/4/2013) pagi tampak semangat mengikuti UN di dalam rumah tahanan Kelas I Surabaya di Medaeng Waru, Sidoarjo.
Faris terpaksa mengikuti UN di dalam rumah tahanan karena diduga terlibat kasus narkoba beberapa waktu lalu.
Anak kelima dari lima bersaudara pasangan Winarno dan Warsini ini masuk ke dalam Rutan Medaeng, Desember 2012 lalu dengan status tahanan polisi. Namun hidup di dalam Rutan bukan halangan bagi dirinya untu tetap semangat dalam melaksanakan UN.
Dengan berbekal buku pelajaran yang ada, Faris belajar disela-sela menjalani masa tahanan. Terakhir pada Senin pagi, didampingi ibu kandungnya, Faris sudah siap disalah satu ruangan untuk mengikuti UN.
UN yang diikuti Faris sempat mengalami keterlambatan. Petugas sekolah dan kepolisian yang membawa soal ujian terlambat sekira 30 menit.
"Saya hanya bisa mendoakan Faris bisa lulus ujian walau nilainya kecil. Yang penting lulus," kata Warsini ibu kandung Faris di Rutan Medang, Waru, Sidoarjo, Senin (15/4/2013).
(ysw)