Komisi V DPR minta insiden Lion Air diinvestigasi
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah insiden kecelakaan pesawat Lion Air yang gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali dan nyemplung ke laut.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Marwan Jafar, menyatakan sangat terkejut atas peristiwa tersebut. Pasalnya, lagi-lagi terjadi insiden dengan transportasi udara.
"Ini ada apa? Terus terang kita sedih, prihatin, benar-benar merasa terpukul. Kita malu sebagai bangsa," katanya dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Dia meminta, jajaran pihak terkait terlebih dahulu harus mengevakuasi seluruh penumpang. Penumpang yang mengalami luka ringan maupun berat diutamakan mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
"Prosedur dan aturan hukumnya jelas sekali jika terjadi insiden pesawat udara. Dalam hal ini, seluruh penumpang sudah diasuransikan. Maka hak-hak para penumpang pun wajib dipenuhi oleh maskapai bersangkutan," tandas Ketua Fraksi PKB DPR ini.
Dia menambahkan, Komite Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) bersama otoritas terkait harus segera melakukan investigasi secara menyeluruh hingga terungkap pemicu insiden ini.
"Penyebab kecelakaan bermacam-macam, mulai dari kondisi pesawat, kerusakan alat navigasi, cuaca hingga human error. Ini harus diungkap secara detail dan terang benderang salah satunya analisa melalui black box, biar publik mengetahui dan tidak semakin antipati terhadap dunia penerbangan. Komisi V DPR RI yang salah satunya membidangi masalah transportasi juga berhak memanggil institusi dan maskapai terkait untuk meminta penjelasan atas insiden tersebut," terangnya.
Dia melanjutkan, terus berulangnya insiden transportasi di negeri ini mengindikasikan ada hal foundamental yang salah yang mesti diperbaiki. Dia khawatir, jika pemerintah selaku regulator penerbangan dan pihak terkait tidak melakukan upaya perbaikan yang sangat serius dan komprehensif, maka rakyatlah yang akan selalu menjadi korbannya.
"Saya mendesak Komisi V (DPR) untuk membentuk Panja Penerbangan," tegasnya.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Marwan Jafar, menyatakan sangat terkejut atas peristiwa tersebut. Pasalnya, lagi-lagi terjadi insiden dengan transportasi udara.
"Ini ada apa? Terus terang kita sedih, prihatin, benar-benar merasa terpukul. Kita malu sebagai bangsa," katanya dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Dia meminta, jajaran pihak terkait terlebih dahulu harus mengevakuasi seluruh penumpang. Penumpang yang mengalami luka ringan maupun berat diutamakan mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
"Prosedur dan aturan hukumnya jelas sekali jika terjadi insiden pesawat udara. Dalam hal ini, seluruh penumpang sudah diasuransikan. Maka hak-hak para penumpang pun wajib dipenuhi oleh maskapai bersangkutan," tandas Ketua Fraksi PKB DPR ini.
Dia menambahkan, Komite Keselamatan Transportasi Nasional (KNKT) bersama otoritas terkait harus segera melakukan investigasi secara menyeluruh hingga terungkap pemicu insiden ini.
"Penyebab kecelakaan bermacam-macam, mulai dari kondisi pesawat, kerusakan alat navigasi, cuaca hingga human error. Ini harus diungkap secara detail dan terang benderang salah satunya analisa melalui black box, biar publik mengetahui dan tidak semakin antipati terhadap dunia penerbangan. Komisi V DPR RI yang salah satunya membidangi masalah transportasi juga berhak memanggil institusi dan maskapai terkait untuk meminta penjelasan atas insiden tersebut," terangnya.
Dia melanjutkan, terus berulangnya insiden transportasi di negeri ini mengindikasikan ada hal foundamental yang salah yang mesti diperbaiki. Dia khawatir, jika pemerintah selaku regulator penerbangan dan pihak terkait tidak melakukan upaya perbaikan yang sangat serius dan komprehensif, maka rakyatlah yang akan selalu menjadi korbannya.
"Saya mendesak Komisi V (DPR) untuk membentuk Panja Penerbangan," tegasnya.
(mhd)