Permukaan Sungai Bengawan Solo mendekati siaga
A
A
A
Sindonews.com - Meski semalam tinggi permukaan Sungai Bengawan Solo sudah berkurang, namun Senin (8/4/2013) pagi posisi muka air kembali mencapai tujuh meter atau hampir ke level siaga. Derasnya arus sungai terpanjang di Jawa Tengah itu membuat jembatan sesek penghubung ke Kabupaten Sukoharjo putus.
Hujan yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya sejak kemarin membuat permukaan air Bengawan Solo mengalami peningkatan. Kondisi tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo terus terpantau dari Stasiun Jurug, Pos Pantauan Banjir Bengawan Solo, mencapai tujuh meter atau hampir masuk level siaga.
Jika dibanding malam sebelumnya, permukaan air sungai Bengawan Solo sudah mengalami penurunan yakni tujuh meter lebih. Namun karena kondisi mendung dan dipekirakan akan turun hujan dikhawatirkan akan meluber hingga ke pemukiman warga.
Jika hujan atau ada kiriman air dari Klaten dan Wonogiri, diperkirakan sungai akan kembali meningkat. Karena jika TMA menunjukan ketinggian sembilan meter maka aliran kembali ke hulu anak sungai.
Sementara derasnya arus ini membuat jembatan sesek atau jembatan bambu yang menghubungkan antar desa di Solo seperti di Kampung Beton Jebres dan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo putus.
Akibatnya warga dan anak sekolah yang biasa menyeberang melalui jembatan ini harus memutar hingga sepuluh kilometer. Sementara perahu yang biasa digunakan sebagai cadangan untuk mengangkut warga tidak beroperasi karena derasnya arus Sungai Bengawan Solo.
Pantauan di lapangan, tingginya permukaan air Bengawan Solo ini sebagian sudah masuk ke Taman Urban Foest yang dijadikan taman bermain.
Hujan yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya sejak kemarin membuat permukaan air Bengawan Solo mengalami peningkatan. Kondisi tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo terus terpantau dari Stasiun Jurug, Pos Pantauan Banjir Bengawan Solo, mencapai tujuh meter atau hampir masuk level siaga.
Jika dibanding malam sebelumnya, permukaan air sungai Bengawan Solo sudah mengalami penurunan yakni tujuh meter lebih. Namun karena kondisi mendung dan dipekirakan akan turun hujan dikhawatirkan akan meluber hingga ke pemukiman warga.
Jika hujan atau ada kiriman air dari Klaten dan Wonogiri, diperkirakan sungai akan kembali meningkat. Karena jika TMA menunjukan ketinggian sembilan meter maka aliran kembali ke hulu anak sungai.
Sementara derasnya arus ini membuat jembatan sesek atau jembatan bambu yang menghubungkan antar desa di Solo seperti di Kampung Beton Jebres dan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo putus.
Akibatnya warga dan anak sekolah yang biasa menyeberang melalui jembatan ini harus memutar hingga sepuluh kilometer. Sementara perahu yang biasa digunakan sebagai cadangan untuk mengangkut warga tidak beroperasi karena derasnya arus Sungai Bengawan Solo.
Pantauan di lapangan, tingginya permukaan air Bengawan Solo ini sebagian sudah masuk ke Taman Urban Foest yang dijadikan taman bermain.
(ysw)