Gempa Kawah Timbang di rasakan warga 9 desa
A
A
A
Sindonews.com - Gempa berkekuatan 3 scala richter yang bersumber dari Kawah Timbang Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah dirasakan sembilan desa yang berada di sekitar kawah. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga saat ini masih terus melakukan pantauan intensif untuk mengevaluasi aktivitas kawah terkait semburan gas beracun.
Alat seismograf yang terpasang di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Banjarnegara sejak Jumat malam mencatat telah terjadi tujuh kali gempa vulkanik dalam, enam kali vulkanik dangkal, dan satu kali terjadi gempa tektonik lokal berkekuatan 3 SR.
Kendati cukup kecil, namun gempa ini dirasakan warga di sembilan desa yang ada di Kecamatan Batur, meliputi Desa Wanapriya, Gerlang, Sidongkal, Kradenan, Kayuabang Pekasiaran, Sumberejo, Pasurenan, dan Simbar.
PVMBG menyatakan, gempa ini terjadi akibat adanya tekanan dan energi Kawah Timbang yang mengalami peningkatan.
"Sejauh ini gempa tidak menimbulkan perubahan prilaku Kawah Timbang namun warga tetap harus waspada karena semburan gas beracun masih mengancam," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiarjo di Desa SUmberrejo, Sabtu (6/4/2013).
Sementar berdasarkan hasil pengukuran gas dalam tanah sedalam 20 sentimeter sepanjang 1.000-1.500 meter di lembah kali sat sebelah selatan kawah timbang, tim vulkanologi mencatat konsentrasi CO di dalam tanah masih cukup tinggi, antara 0,2-5 persen volume.
Hembusan asap putih pekat Kawah Timbang saat ini masih terus terjadi yang mengarah mengikuti arah angin ke barat laut.
Alat seismograf yang terpasang di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Banjarnegara sejak Jumat malam mencatat telah terjadi tujuh kali gempa vulkanik dalam, enam kali vulkanik dangkal, dan satu kali terjadi gempa tektonik lokal berkekuatan 3 SR.
Kendati cukup kecil, namun gempa ini dirasakan warga di sembilan desa yang ada di Kecamatan Batur, meliputi Desa Wanapriya, Gerlang, Sidongkal, Kradenan, Kayuabang Pekasiaran, Sumberejo, Pasurenan, dan Simbar.
PVMBG menyatakan, gempa ini terjadi akibat adanya tekanan dan energi Kawah Timbang yang mengalami peningkatan.
"Sejauh ini gempa tidak menimbulkan perubahan prilaku Kawah Timbang namun warga tetap harus waspada karena semburan gas beracun masih mengancam," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiarjo di Desa SUmberrejo, Sabtu (6/4/2013).
Sementar berdasarkan hasil pengukuran gas dalam tanah sedalam 20 sentimeter sepanjang 1.000-1.500 meter di lembah kali sat sebelah selatan kawah timbang, tim vulkanologi mencatat konsentrasi CO di dalam tanah masih cukup tinggi, antara 0,2-5 persen volume.
Hembusan asap putih pekat Kawah Timbang saat ini masih terus terjadi yang mengarah mengikuti arah angin ke barat laut.
(ysw)