Berkaca dari LP Cebongan, LP & rutan di Jabar siaga
A
A
A
Sindonews.com - Kasus penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, Jawa Tengah, menjadi pelajaran bagi pengamanan banyak LP dan rumah tahanan (rutan) di Jawa Barat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jabar I Wayan Dusak mengaku telah meningkatkan koordinasi dengan kepolisian, Kodim, dan instansi lain.
Kepada para petugas LP dan Rutan, Dusak meminta para LP tersebut untuk meningkatkan Standar Operation Prosedur (SOP) dalam menerima tamu.
"Ya kita hati-hati terima tamu mencurigakan. Standarnya kan begitu," kata Dusak, di Bandung, Selasa (2/4/2013).
Meski begitu, para petugas personel keamanan yang berjaga di rutan tak akan ditambah. Pihaknya hanya menekankan supaya para petugas selalu merapkan SOP.
"Penjagaan internal saja. Contohnya yang berkunjung siapa, dan mau mengunjungi siapa, lalu tanya ke yang bersangkutan (napi), kalau yang bersangkutan enggak mau dikunjungi, ya kita tolak," paparnya.
Begitu juga dengan pengawasan terhadap makanan yang masuk dari luar atau dari pembesuk. "Makanan juga yang antar siapa, harus diwaspadai untuk keamanan warga binaan (napi) sendiri," terangnya.
Seperti diberitakan, LP Cobongan diserbu rombongan orang tak dikenal, Sabtu 23 Maret lalu. Rombongan ini membunuh empat orang tahanan yang berada di dalam LP. Mereka ditembak di hadapan warga binaan lainnya. Rombongan yang diduga terlatih ini juga melukai sipir penjara.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jabar I Wayan Dusak mengaku telah meningkatkan koordinasi dengan kepolisian, Kodim, dan instansi lain.
Kepada para petugas LP dan Rutan, Dusak meminta para LP tersebut untuk meningkatkan Standar Operation Prosedur (SOP) dalam menerima tamu.
"Ya kita hati-hati terima tamu mencurigakan. Standarnya kan begitu," kata Dusak, di Bandung, Selasa (2/4/2013).
Meski begitu, para petugas personel keamanan yang berjaga di rutan tak akan ditambah. Pihaknya hanya menekankan supaya para petugas selalu merapkan SOP.
"Penjagaan internal saja. Contohnya yang berkunjung siapa, dan mau mengunjungi siapa, lalu tanya ke yang bersangkutan (napi), kalau yang bersangkutan enggak mau dikunjungi, ya kita tolak," paparnya.
Begitu juga dengan pengawasan terhadap makanan yang masuk dari luar atau dari pembesuk. "Makanan juga yang antar siapa, harus diwaspadai untuk keamanan warga binaan (napi) sendiri," terangnya.
Seperti diberitakan, LP Cobongan diserbu rombongan orang tak dikenal, Sabtu 23 Maret lalu. Rombongan ini membunuh empat orang tahanan yang berada di dalam LP. Mereka ditembak di hadapan warga binaan lainnya. Rombongan yang diduga terlatih ini juga melukai sipir penjara.
(rsa)