Kasus LP Cebongan perang antar kartel narkoba?
A
A
A
Sindonews.com - Peristiwa penembakan terhadap empat narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, dinilai merupakan keterkaitan jaringan bisnis narkoba.
Hal itu diungkapkan Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Mulyana W Kusumah kepada Sindonews, Jumat (29/3/2013), sore. Menurutnya, ada indikasi kejahatan transnasional yang terorganisasi (Transnational Organized Crime).
Hal itu, lanjutnya, terlihat dari pembunuhan yang coba dilakukan terhadap keempat tersangka untuk menghilangkan bukti karena takut kejahatan yang terorganisirnya terbongkar.
"Karena, jaringan bisnis ilegal narkoba di Indonesia memang sudah menjelma sebagai kejahatan terorganisasi, maka tak pelak kejadian itu bisa terjadi," jelasnya.
"Dengan demikian, andaikata pun benar dugaan bahwa korban serangan bersenjata ke Lapas Cebongan merupakan unsur jaringan bisnis ilegal narkoba, peristiwa tersebut pasti terkait 'perang antar kartel narkoba'," tambahnya.
Maka itu, dirinya-pun berharap agar Panglima TNI dan Kapolri untuk mempercepat pengungkapan peristiwa serbuan bersenjata ke Lapas Cebongan.
"Harus segera ada klarifikasi publik mengenai dugaan adanya 'spliting unit dr elite militer' berdasarkan seluruh bukti modus operensi. Identifikasi balistik dan kesaksian lengkap lingkungan Lapas Cebongan, mau pun para napi-nya," jelasnya.
Hal itu diungkapkan Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Mulyana W Kusumah kepada Sindonews, Jumat (29/3/2013), sore. Menurutnya, ada indikasi kejahatan transnasional yang terorganisasi (Transnational Organized Crime).
Hal itu, lanjutnya, terlihat dari pembunuhan yang coba dilakukan terhadap keempat tersangka untuk menghilangkan bukti karena takut kejahatan yang terorganisirnya terbongkar.
"Karena, jaringan bisnis ilegal narkoba di Indonesia memang sudah menjelma sebagai kejahatan terorganisasi, maka tak pelak kejadian itu bisa terjadi," jelasnya.
"Dengan demikian, andaikata pun benar dugaan bahwa korban serangan bersenjata ke Lapas Cebongan merupakan unsur jaringan bisnis ilegal narkoba, peristiwa tersebut pasti terkait 'perang antar kartel narkoba'," tambahnya.
Maka itu, dirinya-pun berharap agar Panglima TNI dan Kapolri untuk mempercepat pengungkapan peristiwa serbuan bersenjata ke Lapas Cebongan.
"Harus segera ada klarifikasi publik mengenai dugaan adanya 'spliting unit dr elite militer' berdasarkan seluruh bukti modus operensi. Identifikasi balistik dan kesaksian lengkap lingkungan Lapas Cebongan, mau pun para napi-nya," jelasnya.
(rsa)