UN amburadul, sejumlah siswa nilainya kosong
A
A
A
Sindonews.com - Amburadulnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini tidak saja terlihat saat pelaksanaan UN, saat pengumuman kelulusan juga terlihat. Sejumlah siswa dinyatakan tidak lulus karena nilai di salahsatu mata pelajaran kosong. Padahal mereka hadir dan mengerjakan seluruh soal tersebut.
Satu siswa SMAK Santo Kolese Yusuf terpaksa belum bisa merasakan euforia kelulusan. Sebab nilai Bahasa Jepangnya dinyatakan kosong meski dirinya hadir dan mengisi seluruh lembar jawaban soal ujian.
Menurut Kepala Sekolah SMAK Santo Kolese Yusuf, Peter Bento Sihombing, tanpa nilai Bahsa Jepang, nasib siswa kami tidak jelas, meski lima mata pelajaran lainnya nilanya keluar dengan rata-rata cukup.
"Kami sudah mengirimkan pemberitahuan ke Dinas Pendidikan Kota Malang," kata Peter, Jumat (24/5/2013).
Di SMK Santo Koles Yusuf, ada 410 siswa yang ikut ujian dan 409 dinyatakan lulus, sementara satu siswa dinyatakan tidak lulus karena nilai Bahasa Jepangnya tidak keluar alias kosong.
Selain siswa SMAK Santo Kolese Yusuf, ada empat siswa SMK di Kota Malang juga belum jelas nasibnya. Nilai Ujian Sekolah mereka juga belum keluar saat pengumuman kelulusan. Salah satunya juga terjadi di SMK Sri Wedari Kota Malang yang juga nilai ujian sekolahnya tidak lulus.
Kepala Sekolah SMK Sri Wedari Malang, Sugeng Triwarsono, juga telah melaplorkan hal ini ke Dinas Pendidikan Kota Malang.
Selain itu, ada pula siswa yang tidak lulus karena memilih bekerja daripada mengikuti ujian. Seperti yang terjadi di SMA Cokro AMinoto, Kota Malang. Di sini, ada dua siswa yang ,lebih memilih bekerja di Bali daripada mengikuti ujian nasional hari terakhir.
“Kami sudah meminta keterangan orang tua dan pernyataan siswa untuk pengunduran diri," kata Ketua Yayasan Islam Cokro Aminoto, Jon Nada Firmana.
Sementara itu, data Dinas Pendidikan Kota Malang menyebutkan ada 6.364 siswa SMA/SMK negeri dan swasta yang mengikuti Ujian Nasional 2013. Dari jumlah itu, sekitar 99 persen siswa dinyatakan lulus dan ada satu siswa dinyatakan murni tidak lulus.
Sedangkan enam siswa lain terkendala hasil UN dan US yang kosong dan akibat mengundurkan diri. Kota Malang pun tercatat di peringkat ke 18 diantara 38 daerah lain dalam hal prosesntasi kelulusan siswa.
Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Malang, Budiono, mengatakan, kasus nilai ujian yang kosong tidak hanya terjadi di Kota Malang saja, tapi beberapa daerah lain seperti Gresiki, Mojokerto, juga ada. "Bahkan ada satu sekolah yang semua nilai UNJ nya kosong," kata Budiono.
Pihaknya segera mengirim seluruh berkas siswa yang tidak keluar nilai UN nya langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi agar persoalan ini bisa cepat selesai dan nasib siswa yang nilainya kosong bisa segera diketahui.
Satu siswa SMAK Santo Kolese Yusuf terpaksa belum bisa merasakan euforia kelulusan. Sebab nilai Bahasa Jepangnya dinyatakan kosong meski dirinya hadir dan mengisi seluruh lembar jawaban soal ujian.
Menurut Kepala Sekolah SMAK Santo Kolese Yusuf, Peter Bento Sihombing, tanpa nilai Bahsa Jepang, nasib siswa kami tidak jelas, meski lima mata pelajaran lainnya nilanya keluar dengan rata-rata cukup.
"Kami sudah mengirimkan pemberitahuan ke Dinas Pendidikan Kota Malang," kata Peter, Jumat (24/5/2013).
Di SMK Santo Koles Yusuf, ada 410 siswa yang ikut ujian dan 409 dinyatakan lulus, sementara satu siswa dinyatakan tidak lulus karena nilai Bahasa Jepangnya tidak keluar alias kosong.
Selain siswa SMAK Santo Kolese Yusuf, ada empat siswa SMK di Kota Malang juga belum jelas nasibnya. Nilai Ujian Sekolah mereka juga belum keluar saat pengumuman kelulusan. Salah satunya juga terjadi di SMK Sri Wedari Kota Malang yang juga nilai ujian sekolahnya tidak lulus.
Kepala Sekolah SMK Sri Wedari Malang, Sugeng Triwarsono, juga telah melaplorkan hal ini ke Dinas Pendidikan Kota Malang.
Selain itu, ada pula siswa yang tidak lulus karena memilih bekerja daripada mengikuti ujian. Seperti yang terjadi di SMA Cokro AMinoto, Kota Malang. Di sini, ada dua siswa yang ,lebih memilih bekerja di Bali daripada mengikuti ujian nasional hari terakhir.
“Kami sudah meminta keterangan orang tua dan pernyataan siswa untuk pengunduran diri," kata Ketua Yayasan Islam Cokro Aminoto, Jon Nada Firmana.
Sementara itu, data Dinas Pendidikan Kota Malang menyebutkan ada 6.364 siswa SMA/SMK negeri dan swasta yang mengikuti Ujian Nasional 2013. Dari jumlah itu, sekitar 99 persen siswa dinyatakan lulus dan ada satu siswa dinyatakan murni tidak lulus.
Sedangkan enam siswa lain terkendala hasil UN dan US yang kosong dan akibat mengundurkan diri. Kota Malang pun tercatat di peringkat ke 18 diantara 38 daerah lain dalam hal prosesntasi kelulusan siswa.
Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Malang, Budiono, mengatakan, kasus nilai ujian yang kosong tidak hanya terjadi di Kota Malang saja, tapi beberapa daerah lain seperti Gresiki, Mojokerto, juga ada. "Bahkan ada satu sekolah yang semua nilai UNJ nya kosong," kata Budiono.
Pihaknya segera mengirim seluruh berkas siswa yang tidak keluar nilai UN nya langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi agar persoalan ini bisa cepat selesai dan nasib siswa yang nilainya kosong bisa segera diketahui.
(ysw)