Gempa meningkat, Kawah Timbang dipasangi pendeteksi digital
A
A
A
Sindonews.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memasang sebuah alat baru pendeteksi gempa digital. Pemasangan alat ini di lakukan terkait aktivitas kegempaan di Kawah Timbang yang berlokasi di Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami peningkatan.
Petugas, memasang alat baru pendeteksi gempa kawah tersebut di pos pengamatan Gunung Api Dieng, di Desa Karang Tengah.
Alat pendeteksi gempa tersebut, bernama nano metrix. Keistimewaan alat tersebut, menggunakan sistem digital. Sehingga, unggul dalam akurasi angka, dan secara cepat mengetahui pusat dan lokasi gempa kawah.
Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiarjo, tim dapat cepat mengetahui informasi secara akurat aktivitas kegempaan di wilayah tersebut.
"Dengan adanya alat ini, aktivitas kegempaan kawah timbang yang dapat memacu terjadinya rekahan tanah dan keluarnya gas beracun dapat dipantau secara jelas. Sehingga antisipasi bahaya gas beracun bisa di ketahui lebih awal," jelas Tunut, Jumat (22/3/2013).
Tunut mengklaim, alat tersebvut jauh lebih canggih dari alat sebelumnya yang digunakan. Karena alat sebelumnya hanya bersifat analog, sehingga akurasi datanya juga kurang mendukung.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi kawah masih terus mengeluarkan gas beracun dengan konsentrasi tinggi.
Jarak luncuran gas menuju ke arah selatan hingga mencapai jarak 250 meter. Maka itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menyatakan kawah tersebut dalam status waspada dengan radius aman di luar 500 meter dari Kawah Timbang.
Petugas, memasang alat baru pendeteksi gempa kawah tersebut di pos pengamatan Gunung Api Dieng, di Desa Karang Tengah.
Alat pendeteksi gempa tersebut, bernama nano metrix. Keistimewaan alat tersebut, menggunakan sistem digital. Sehingga, unggul dalam akurasi angka, dan secara cepat mengetahui pusat dan lokasi gempa kawah.
Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiarjo, tim dapat cepat mengetahui informasi secara akurat aktivitas kegempaan di wilayah tersebut.
"Dengan adanya alat ini, aktivitas kegempaan kawah timbang yang dapat memacu terjadinya rekahan tanah dan keluarnya gas beracun dapat dipantau secara jelas. Sehingga antisipasi bahaya gas beracun bisa di ketahui lebih awal," jelas Tunut, Jumat (22/3/2013).
Tunut mengklaim, alat tersebvut jauh lebih canggih dari alat sebelumnya yang digunakan. Karena alat sebelumnya hanya bersifat analog, sehingga akurasi datanya juga kurang mendukung.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi kawah masih terus mengeluarkan gas beracun dengan konsentrasi tinggi.
Jarak luncuran gas menuju ke arah selatan hingga mencapai jarak 250 meter. Maka itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menyatakan kawah tersebut dalam status waspada dengan radius aman di luar 500 meter dari Kawah Timbang.
(rsa)