4 desa terendam, Morowudi lumpuh
A
A
A
Sindonews.com - Limpasan air Kali Lamong mulai berkurang menjadi empat desa di Kecamatan Cerme dan Benjeng. Namun ketinggian air meninggi di pertigaan Morowudi, hingga membuat lumpuh jalur Gresik-Surabaya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menyebutkan, di Kecamatan Benjeng hanya Desa Sedapur Kelagen dengan 70 unit rumah terendam air setingi 20 sentimeter. Dan, Desa Kelampok dengan 60 unit rumah serta beberapa sawah yang masih terendam.
Sedangkan di Kecamatan Cerme meliputi Desa Dongos dengan 136 unit rumah dan 10 hektare sawah serta tambak yang terendam air rob Kali Lamong setinggi 30 sentimeter.
Sedangkan yang paling parah di Desa Morowudi ada 150 unit rumah dan 150 hektare sawah dan tambah terendam air hingga tinggi 1 meter.
"Kerugiannya, kami belum mendata. Hanya untuk sawah sudah dipanen. Hingga yang paling memungkinkan warga mengalami kerugian hanya di tambak," ungkap Supandi, Sekretaris BPBD Gresik ketika dihubungi, Rabu (20/3/2013).
Tingginya air rob Kali Lamong yang menggenangi pertigaan Morowudi juga melumpuhkan jalur Gresik-Surabaya lewat Selatan tersebut. Bila sebelumnya air hanya setingi 35 sentimeter, tapi sejak pagi tadi air mencapai 65 sentimeter. Akibatnya banyak kendaraan menepi dan membuat jalur tersebut macet.
"Airnya cukup tinggi, beda dengan kemarin. Banyak kendaraan yang macet di tengah jalan. Bahkan, banyak mobil yang terpaksa kembali," kata Imam Ashadi (48) warga Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo yang keseharian melewati jalur Morowudi.
Terpaksa sejumlah kendaraan yang berasal dari Balongpanggang yang hendak ke arah Cerme maupun Benowo, Surabaya terpaksa memutar. Sebaliknya, dari Balongpanggang yang hendak menuju ke Metatu, Benjeng dihadang banjir di Jalan Raya Desa Banter.
Begitu juga kendaraan yang menuju ke Cerme, harus melawan air di Desa Terong Bangi, karena ketinggian air yang paling dalam hingga satu meter. Sedangkan dari arah Cerme yang hendak ke Benjeng lewat Morowudi, ke Menganti maupun ke Surabaya juga ditutup. Sejumlah kendaraan roda dua ada yang nekat menembus terpaksa harus didorong karena mogok
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menyebutkan, di Kecamatan Benjeng hanya Desa Sedapur Kelagen dengan 70 unit rumah terendam air setingi 20 sentimeter. Dan, Desa Kelampok dengan 60 unit rumah serta beberapa sawah yang masih terendam.
Sedangkan di Kecamatan Cerme meliputi Desa Dongos dengan 136 unit rumah dan 10 hektare sawah serta tambak yang terendam air rob Kali Lamong setinggi 30 sentimeter.
Sedangkan yang paling parah di Desa Morowudi ada 150 unit rumah dan 150 hektare sawah dan tambah terendam air hingga tinggi 1 meter.
"Kerugiannya, kami belum mendata. Hanya untuk sawah sudah dipanen. Hingga yang paling memungkinkan warga mengalami kerugian hanya di tambak," ungkap Supandi, Sekretaris BPBD Gresik ketika dihubungi, Rabu (20/3/2013).
Tingginya air rob Kali Lamong yang menggenangi pertigaan Morowudi juga melumpuhkan jalur Gresik-Surabaya lewat Selatan tersebut. Bila sebelumnya air hanya setingi 35 sentimeter, tapi sejak pagi tadi air mencapai 65 sentimeter. Akibatnya banyak kendaraan menepi dan membuat jalur tersebut macet.
"Airnya cukup tinggi, beda dengan kemarin. Banyak kendaraan yang macet di tengah jalan. Bahkan, banyak mobil yang terpaksa kembali," kata Imam Ashadi (48) warga Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo yang keseharian melewati jalur Morowudi.
Terpaksa sejumlah kendaraan yang berasal dari Balongpanggang yang hendak ke arah Cerme maupun Benowo, Surabaya terpaksa memutar. Sebaliknya, dari Balongpanggang yang hendak menuju ke Metatu, Benjeng dihadang banjir di Jalan Raya Desa Banter.
Begitu juga kendaraan yang menuju ke Cerme, harus melawan air di Desa Terong Bangi, karena ketinggian air yang paling dalam hingga satu meter. Sedangkan dari arah Cerme yang hendak ke Benjeng lewat Morowudi, ke Menganti maupun ke Surabaya juga ditutup. Sejumlah kendaraan roda dua ada yang nekat menembus terpaksa harus didorong karena mogok
(ysw)