Ombak tinggi, ratusan nelayan tak melaut

Jum'at, 01 Maret 2013 - 18:34 WIB
Ombak tinggi, ratusan...
Ombak tinggi, ratusan nelayan tak melaut
A A A
Sindonews.com – Tingginya gelombang di perairan Pelawangan, Majingklak membuat sekira 900 nelayan di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah tak berani melaut. Ratusan nelayan tersebut memilih menambatkan perahu dan memperbaiki jaring mereka.

Kini ratusan nelayan asal perbatasan di daerah Majingklak, Bagolo, Ciawitali semuanya masuk Kabupaten Ciamis, Jabar dan nelayan di wilayah Ujung Gagak, Kampung Laut dan Cilacap di wilayah perbatasan Jateng hanya menunggu sampai ombak reda.

Barno (33) nelayan asal Majingklak RT01/06, Kecamatan Kalipucang, Ciamis menyebutkan, gelombang tinggi yang menerjang wilayahnya sudah berlangsung hampir dua pekan. Menurut dia, akibat gelombang tinggi ketinggian ombak di wilayah Pelawangan sangat berbahaya untuk nelayan.

“Pelawangan merupakan daerah untuk keluar masuk perahu dari laut lepas menuju perkampungan kami di Majingklak, Bagolo, Kampung Laut dan sekitarnya,” terang Barno, Jumat (1/3/2013).

Tapi akibat gelombang tinggi, lanjut Barno, banyak nelayan ciut untuk melintasi Pelawangan. Hasil pantauan terakhir, ketinggian ombak mencapai empat meter.

“Sedangkan ketinggian ombak hari ini, mencapai lima meter. Bahkan, menurut pengakuan sejumlah nelayan, ketinggian ombak pada waktu tertentu ada yang mencapai tujuh meter,” jelas Barno.

Sementara itu, Toni (26) anak buah kapal (ABK) nelayan Bagolo, Kalipucang menambahkan, akibat gelombang tinggi ratusan nelayan di wilayahnya lebih memilih melakukan aktivitas memperbaiki perahu dan jaring sambil menunggu gelombang tinggi reda.

“Akibat banyak nelayan yang tidak melaut, aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Majingklak juga lumpuh total. Bahkan, banyak pendatang yang akan membeli ikan kembali pulang karena tidak ada aktivitas di TPI,” ungkap Toni.

Pengurus TPI Parigi Endang mengatakan, akibat gelombang tinggi dalam lima hari terakhir terjadi penurunan hasil penangkapan ikan nelayan Parigi. Aktivitas di TPI Parigi juga tidak seramai saat musim bagus.

Hanya saja, lanjut Endang, di Parigi masih banyak nelayan yang memaksakan melaut karena di laut lepas sedang musim lobster dan udang. “Aktivitas di TPI Parigi masih ada, sekalipun tidak ramai dibanding hari biasa,” pungkas Endang.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2894 seconds (0.1#10.140)