Bus rombongan Paskibraka masuk sungai, 7 tewas
A
A
A
Sindonews.com - Enam pelajar dan satu sopir tewas, serta 18 lainnya luka berat dan ringan setelah bus yang membawa rombongan pelajar anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kota Pematangsiantar, masuk jurang di Jalan Umum Alternatif Pematangsiantar-Parapapat kilometer 1,5.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pukul 20.00 WIB, korban yang tewas baru dapat dipastikan tujuh orang. Enam merupakan pelajar, dan satu pengemudi bus atas nama Humisar Marpaung (48), warga Jalan Tentram Ujung,Kelurahan SukadamePematangsiantar.
Hingga kini, jenazah korban yang tewas telah dievakuasi oleh pihak kepolisian dan masyarakat setempat ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Djasamen Saragih Pematangsiantar.
Korban yang tewas dan identitasnya diketahui dari papan nama yang tertulis di seragam adalah Gustiany Anggraini, Anisa Rosa, Jumaidah, Nabila seluruhnya pelajar SMA Negeri 4 Pematangsiantar, dan Masnaria Panggabean, pelajar SMA Negeri 1 Pematangsiantar.
Seorang pelajar wanita yang juga tewas belum diketahui identitasnya karena tidak menggunakan papan nama di seragamnya. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan adalah Dwi dan Andreas, namun belum diketahui tempat sekolahnya.
Para pelajar yang luka berat dan ringan saat ini mendapat perawatan di RSUD Djasamen Saragih. Sedangkan dua orang dan sekira 16 orang lainnya di RSU Vita Insani Pematangsiantar.
Sementara itu Kasubbag Humas Polres Simalungun, Ajun Komisaris Polisi (AKP) H Panggabean mengatakan, bus Koperasi Diori, dengan nomor polisi BB 7663 EA yang dikemudikan Humisar berniat menuju perkemahan Balai Diklat Kehutanan Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan.
Namun saat melintasi jalan menurun dan menikung menuju lokasi perkemahan, bus hilang kendali dan menabrak tembok jembatan, kemudian jatuh ke sungai dengan kedalaman lima meter.
“Penyebab pasti masih dalam penyelidikan polisi, namun informasi sementara sudah tujuh tewas termasuk pengemudi bus, dan sedikitnya 16 korban menjalani perawatan di dua rumah sakit,” ujar Panggabean.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pukul 20.00 WIB, korban yang tewas baru dapat dipastikan tujuh orang. Enam merupakan pelajar, dan satu pengemudi bus atas nama Humisar Marpaung (48), warga Jalan Tentram Ujung,Kelurahan SukadamePematangsiantar.
Hingga kini, jenazah korban yang tewas telah dievakuasi oleh pihak kepolisian dan masyarakat setempat ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Djasamen Saragih Pematangsiantar.
Korban yang tewas dan identitasnya diketahui dari papan nama yang tertulis di seragam adalah Gustiany Anggraini, Anisa Rosa, Jumaidah, Nabila seluruhnya pelajar SMA Negeri 4 Pematangsiantar, dan Masnaria Panggabean, pelajar SMA Negeri 1 Pematangsiantar.
Seorang pelajar wanita yang juga tewas belum diketahui identitasnya karena tidak menggunakan papan nama di seragamnya. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan adalah Dwi dan Andreas, namun belum diketahui tempat sekolahnya.
Para pelajar yang luka berat dan ringan saat ini mendapat perawatan di RSUD Djasamen Saragih. Sedangkan dua orang dan sekira 16 orang lainnya di RSU Vita Insani Pematangsiantar.
Sementara itu Kasubbag Humas Polres Simalungun, Ajun Komisaris Polisi (AKP) H Panggabean mengatakan, bus Koperasi Diori, dengan nomor polisi BB 7663 EA yang dikemudikan Humisar berniat menuju perkemahan Balai Diklat Kehutanan Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan.
Namun saat melintasi jalan menurun dan menikung menuju lokasi perkemahan, bus hilang kendali dan menabrak tembok jembatan, kemudian jatuh ke sungai dengan kedalaman lima meter.
“Penyebab pasti masih dalam penyelidikan polisi, namun informasi sementara sudah tujuh tewas termasuk pengemudi bus, dan sedikitnya 16 korban menjalani perawatan di dua rumah sakit,” ujar Panggabean.
(rsa)