Warga khawatir, BMKG: Tenang!
A
A
A
Sindonews.com - Angin kencang di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), yang terjadi dalam tiga hari terakhir membuat warga Polman diliputi rasa khawatir.
Berdasarkan pantauan SINDO, angin kencang cukup dirasakan di wilayah pesisir Kelurahan Takatidung, Kelurahan Polewali, Kecamatan Campalagia, Balanipa dan Tinambung.
Wilayah-wilayah yang berada di pesisir itu menjadi langganan kerusakan setiap terjadinya angin kencang. Apalagi, mayoritas, rumah diwilayah pesisir merupakan rumah kayu.
"Sudah dua malam ini angin kencang sekali. Kami takut ada lagi angin puting beliung yang bisa merusak rumah," ujar Rahma, salah seorang warga di Kelurahan Takatidung, Jumat (22/2/2013).
Beruntung, angin ini disertai dengan hujan sehingga warga yang tadinya khawatir karena kencangnya angin menjadi sedikit lega.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulbar di Majene, menjelaskan kalau angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir masih dibatas normal.
"Rata-rata kecepatan angin sekira 20 knot atau 40 kilometer per jam. Itu masih dibatas normal,"ujar Ricard ketika dihubungi, Jumat, (22/2/2013).
Meski demikian, Ricard menyampaikan kecepatan angin tersebut bisa saja bertambah jika tekanan udara di Samudera Hindia yang saat ini berkisar antara 1.003 milibar semakin menurun.
"Kalau tekanan udara di samudera semakin rendah atau turun sampai 900 milibar, makan kecepatan angin di Sulbar pun akan bertambah," jelas Ricard.
Berdasarkan pantauan SINDO, angin kencang cukup dirasakan di wilayah pesisir Kelurahan Takatidung, Kelurahan Polewali, Kecamatan Campalagia, Balanipa dan Tinambung.
Wilayah-wilayah yang berada di pesisir itu menjadi langganan kerusakan setiap terjadinya angin kencang. Apalagi, mayoritas, rumah diwilayah pesisir merupakan rumah kayu.
"Sudah dua malam ini angin kencang sekali. Kami takut ada lagi angin puting beliung yang bisa merusak rumah," ujar Rahma, salah seorang warga di Kelurahan Takatidung, Jumat (22/2/2013).
Beruntung, angin ini disertai dengan hujan sehingga warga yang tadinya khawatir karena kencangnya angin menjadi sedikit lega.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulbar di Majene, menjelaskan kalau angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir masih dibatas normal.
"Rata-rata kecepatan angin sekira 20 knot atau 40 kilometer per jam. Itu masih dibatas normal,"ujar Ricard ketika dihubungi, Jumat, (22/2/2013).
Meski demikian, Ricard menyampaikan kecepatan angin tersebut bisa saja bertambah jika tekanan udara di Samudera Hindia yang saat ini berkisar antara 1.003 milibar semakin menurun.
"Kalau tekanan udara di samudera semakin rendah atau turun sampai 900 milibar, makan kecepatan angin di Sulbar pun akan bertambah," jelas Ricard.
(ysw)