Sepekan lagi, pasar darurat stres rampung
A
A
A
Sindonews.com – Pasar darurat yang dibangun untuk menampung pedagang Pasar Stress yang terletak di Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang ditargetkan selesai dalam jangka waktu satu minggu. Upaya tersebut dilakukan supaya proses jual-beli segera kembali berjalan normal.
Dari pantauan di lokasi, bangunan yang telah dikerjakan sejak sekira satu bulan lalu tinggal menunggu proses finishing. Kios yang berdiri berjajar terbagi menjadi tiga blok sedang dilakukan pengerjaan pembuatan pintu. Sedangkan pengerjaannya, melibatkan sekitar enam orang dibantu sejumlah pedagang.
“Paling lama satu minggu sudah jadi. Kalau sudah jadi kan sudah bisa segera ditempati,” kata Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito MT saat meninjau lokasi pasar darurat atau penampungan para pedagang onderdil bekas ini, Senin (18/2/2013).
Menurut Sigit, meskipun pengerjaan hampir selesai, namun masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi, antaralain pemasangan pintu, instalasi listrik, dan perlengkapan antisipasi dini kebakaran.
Sigit mengatakan, untuk rencana pembangunan pasar yang baru, saat ini masih dalam proses pengkajian karena untuk pembangunannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun diusakan akan bisa terlaksana secepatnya dalam tahun ini.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dedy Eko S mengatakan, untuk pasar penampungan pasar stres menghabiskan biaya sekitar sebesar Rp100 juta yang diambil dari Dana Tak Terduga (DTT) tahun 2013.
“Dana tersebut dialokasikan mulai dari perencanaan, pembangunan, finishing, hingga sarana penunjang perlengkapan lainnya,” ujarnya.
Dari pantauan di lokasi, bangunan yang telah dikerjakan sejak sekira satu bulan lalu tinggal menunggu proses finishing. Kios yang berdiri berjajar terbagi menjadi tiga blok sedang dilakukan pengerjaan pembuatan pintu. Sedangkan pengerjaannya, melibatkan sekitar enam orang dibantu sejumlah pedagang.
“Paling lama satu minggu sudah jadi. Kalau sudah jadi kan sudah bisa segera ditempati,” kata Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito MT saat meninjau lokasi pasar darurat atau penampungan para pedagang onderdil bekas ini, Senin (18/2/2013).
Menurut Sigit, meskipun pengerjaan hampir selesai, namun masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi, antaralain pemasangan pintu, instalasi listrik, dan perlengkapan antisipasi dini kebakaran.
Sigit mengatakan, untuk rencana pembangunan pasar yang baru, saat ini masih dalam proses pengkajian karena untuk pembangunannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun diusakan akan bisa terlaksana secepatnya dalam tahun ini.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dedy Eko S mengatakan, untuk pasar penampungan pasar stres menghabiskan biaya sekitar sebesar Rp100 juta yang diambil dari Dana Tak Terduga (DTT) tahun 2013.
“Dana tersebut dialokasikan mulai dari perencanaan, pembangunan, finishing, hingga sarana penunjang perlengkapan lainnya,” ujarnya.
(ysw)