Jokowi harus dengar saran warga Jakarta ini
Selasa, 12 Februari 2013 - 18:06 WIB

Jokowi harus dengar saran warga Jakarta ini
A
A
A
Sindonews.com - Banjir yang melumpuhkan sebagian wilayah ibu kota beberapa waktu lalu menjadi pukulan keras bagi Pemerintahan Jakarta Baru di bawah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Berbagai langkah pencegahan pun mulai dilakukan pasca itu.
Diantara sejumlah proyek yang tengah gencar dilakukan, adalah rencana melakukan pembangunan tanggul raksasa laut atau Giant Sea Wall. Reaksi dari sejumlah warga pun bermunculan. Mereka mempertanyakan sejauh mana langkah itu efektif dalam mencegah banjir?
"Menurut saya, tidak perlu membangun gedung-gedung besar lagi. Jadi dapat dibuat tanggul sebanyak-banyaknya untuk penyerapan air. Kalau sekarang banyak kan gedung, penyerapan airnya sangat kurang," ujar Stefanie, warga Cengkareng, Jakarta Barat kepada Sindonews, Selasa (12/2/2013).
Berbeda dengan Stafanie, Hesty, warga Pademangan, Jakarta Utara, mengungkapkan masalah penumpukan sampah harus yang pertama dibenahi. "Paling masalah sampah dulu. Bina warga-warga untuk jangan buang sampah di sungai misalnya. Jadi pintu air dapat digunakan secara maksimal," ungkapnya.
Sementara itu, Riefki Rahman, warga Bekasi berpendapat, penyebab banjir bukan hanya karena drainase yang buruk. Tetapi, setiap warga selalu membuat sumur untuk mendapatkan air tanah. Akibatnya, setiap tahunnya tanah di Jakarta menurun hingga 1 centimeter.
Menurutnya, hal itu lah yang menyebabkan Jakarta menjadi dataran rendah dimana air selalu mengalir ke tempat rendah. "Mungkin caranya dengan membuat resapan ke tempat yang lebih rendah lagi, terus dialirkan ke laut karena tidak akan mungkin jika mau ditinggikan jalanan atau rumah satu per satu," tambahnya.
Diantara sejumlah proyek yang tengah gencar dilakukan, adalah rencana melakukan pembangunan tanggul raksasa laut atau Giant Sea Wall. Reaksi dari sejumlah warga pun bermunculan. Mereka mempertanyakan sejauh mana langkah itu efektif dalam mencegah banjir?
"Menurut saya, tidak perlu membangun gedung-gedung besar lagi. Jadi dapat dibuat tanggul sebanyak-banyaknya untuk penyerapan air. Kalau sekarang banyak kan gedung, penyerapan airnya sangat kurang," ujar Stefanie, warga Cengkareng, Jakarta Barat kepada Sindonews, Selasa (12/2/2013).
Berbeda dengan Stafanie, Hesty, warga Pademangan, Jakarta Utara, mengungkapkan masalah penumpukan sampah harus yang pertama dibenahi. "Paling masalah sampah dulu. Bina warga-warga untuk jangan buang sampah di sungai misalnya. Jadi pintu air dapat digunakan secara maksimal," ungkapnya.
Sementara itu, Riefki Rahman, warga Bekasi berpendapat, penyebab banjir bukan hanya karena drainase yang buruk. Tetapi, setiap warga selalu membuat sumur untuk mendapatkan air tanah. Akibatnya, setiap tahunnya tanah di Jakarta menurun hingga 1 centimeter.
Menurutnya, hal itu lah yang menyebabkan Jakarta menjadi dataran rendah dimana air selalu mengalir ke tempat rendah. "Mungkin caranya dengan membuat resapan ke tempat yang lebih rendah lagi, terus dialirkan ke laut karena tidak akan mungkin jika mau ditinggikan jalanan atau rumah satu per satu," tambahnya.
(san)