Jadi percontohan, sekolah inklusi minim fasilitas

Sindonews.com - Sungguh ironi, Kabupaten Sidoarjo yang ditunjuk menjadi sekolah inklusi percontohan justru minim fasilitas. Kondisi ini terungkap saat anggota DPRD meyambangi SMPN 4 Sidoarjo.

"Kita lihat langsung kondisi SMP 4 Sidoarjo. Ternyata sarana dan prasarana penunjang siswa berkebutuhan khusus masih minim," ujar anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Didik Budi Santoso saat berkunjung ke SMPN 4, Selasa (5/2/2013).

Politisi Partai Hanura itu menjelaskan, di SMP 4 belum ada penunjang seperti gamelan dan sarana untuk merangsang imajinasi siswa berkebutuhan khusus. Selain itu, guru yang menangani siswa berkebutuhan khusus juga kurang.

SMP 4 Sidoarjo yang berlokasi di Puri Indah, Sidoarjo ditetapkan sebagai sekolah inklusi sejak Maret 2009.

"Harusnya juga dilengkapi dengan ruangan interaksi khusus siswa berkebutuhan khusus dan penunjang lainnya," tandas Didik Budi Santoso.

Rombongan Komisi D ditemui oleh Kepala SMPN 4 Muflich Hasyim saat berlangsung belajar mengajar. Siswa yang berkebutuhan khusus juga dijadikan satu dengan siswa pada umumnya. Namun, juga ada kelas khusus bagi siswa berkebutuhan khusus itu.

Komisi D berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo mendata sekolah inklusi terkait pemenuhan fasilitas penunjang.

"Kepala sekolah harus aktif. Kalau ada fasilitas kurang ajukan saja, kita di dewan akan menyupport," pinta Didik Budi Santoso.

Didik menyayangkan jika Kabupaten Sidoarjo ditasbihkan sebagai sekolah inklusi percontohan di Jawa Timur. Kenyataannya, setelah dilihat ke sekolah-sekolah ternyata minim fasilitas.