Selain fosil purba, Patiayam diyakini simpan sumur migas

Senin, 28 Januari 2013 - 21:39 WIB
Selain fosil purba,...
Selain fosil purba, Patiayam diyakini simpan sumur migas
A A A
Sindonews.com - Kawasan perbukitan Patiayam, turut wilayah Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus yang selama ini dikenal sebagai situs penemuan fosil binatang purba, diyakini menyimpan cadangan minyak bumi dan gas (migas).

Sayangnya, belum diketahui secara pasti berapa besar kandungan emas hitam di kawasan yang masih satu rangkaian dengan Pegunungan Kendeng tersebut.

Kepala Dusun Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Noor Ali, (50), mengatakan cadangan migas di kawasan sekitar tempat tinggalnya, telah menarik minat banyak pihak. Sejumlah kalangan pun pernah melakukan penelitian di tempat itu.

Ia menceritakan, berdasar keterangan lisan secara turun temurun, dulu sewaktu zaman penjajahan Belanda, di kawasan tersebut juga sempat didirikan bangunan yang diproyeksikan sebagai tempat untuk pengeboran migas. Namun sayangnya, meski bangunan tersebut sudah hancur dan tinggal tugunya saja, upaya pemerintah Hindia Belanda tersebut tidak pernah dilanjutkan.

Selain itu, era tahun 1980-an, tim dari Australia juga pernah melakukan survey terkait kandungan migas yang ada kawasan Patiayam. Hanya saja, apa hasil survey atau berapa kandungan migas di kawasan tersebut, ia mengaku tidak mengetahuinya.

“Dan sayangnya sampai sekarang juga tidak pernah ada tindak lanjutnya. Saat ini kawasan yang diduga menyimpan kandungan migas itu digunakan warga sebagai lahan perkebuanan jati dan jagung,” kata Noor Ali, di Kudus, Senin (28/1/2013).

Kawasan yang diduga menyimpan kandungan migas itu masih tergolong satu komplek dengan Situs Patiayam. Di situs tersebut, telah ditemukan berbagai fosil binatang purba yang jumlahnya mencapai ratusan buah. Usia geologis dari fosil tersebut antara 700 ribu hingga 1,5 juta tahun yang lalu.

Situs Patiayam merupakan satu rangkaian dengan kawasan Pegunungan Kendeng. Wilayah pegunungan ini memanjang mulai dari Kabupaten Blora, Pati, Rembang hingga Kudus.

Tenaga Ahli Divisi Operasi Produksi Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Erdi Nurkito, saat berada di Kudus berkeyakinan jika kawasan Patiayam memang menyimpang potensi migas. Hal ini didasarkan berbagai fakta di lapangan.

Beberapa fakta tersebut yakni ditemukannya tiga jenis batuan yakni Formasi Ngrayong, Formasi Tuban dan Formasi Ujung di kawasan Patiayam. Ketiga batuan tersebut juga ditemukan di wilayah Cepu (Blora), Bojonegoro dan wilayah lain yang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil migas.

Fakta lainnya, kata Erdi, ada sumur warga Patiayam yang tercemar minyak berwarna hitam. Warga sekitar menyebut minyak tersebut dengan minyak latung.

“Jadi indikasinya ada. Tapi soal berapa besar kandungan migasnya itu perlu eksplorasi hingga berulang kali. Kalau memang jumlahnya banyak maka bukan tidak mungkin dilakukan eksploitasi,” tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3223 seconds (0.1#10.140)