Pelajar Malaysia bentuk perpustakaan internasional di Pangandaran
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 16 pelajar asal Malaysia melakukan kerjasama belajar di wilayah Pangandaran, Kabupaten Ciamis. Salah satunya, membentuk Perpustakaan Internasional di Madrasah Aliah Negeri (MAN) Pangandaran.
Ke 16 pelajar asal Malaysia itu merupakan pelajar International Bachelor Malay College Kualakangsar (IB MCKK) Malaysia, mereka juga didampingi dua orang guru dan satu perwakilan MCKK Foundation. Selain di MAN Pangandaran, perpustakaan serupa juga didirikan di SMPN 1 Parigi, Ciamis.
"Perpustakaan ini disebut perpustakaan internasional, karena buku yang akan tersimpan di perpustakaan itu semua berbahasa inggris. Kami, ingin menolong penduduk di Pangandaran dan sekitarnya menguasai bahasa inggris," jelas Mohamed Khidir seorang pelajar IB MCKK, Rabu (16/1/2013).
Menurut Khidir, semua buku yang disumbangkan ke perpustakaan merupakan buku sumbangan yang gencar dilakukan pihak sekolahnya dan sebagian berasal dari partisipasi pelajar IB MCKK.
"Selain mendirikan perpustakaan berbahasa ingris ini, kami juga tinggal di host family dan melakukan one to one tutoring dengan siswa MAN Pangandaran. Hasil kunjungan kami, tinggal di rumah penduduk ternyata mereka sangat membutuhkan buku-buku berbahasa Ingris untuk menambah pengetahuan mereka. Apalagi, Pangandaran merupakan kawasan wisata," terangnya.
Kepala Sekolah MAN Pangandaran Aris Mujiraharjo menyebutkan, kerjasama antar pelajar kedua negara itu bermula dilakukan sejak pertemuan dirinya dengan seotang guru Malaysia dalam sebuah project sekitar 2007 dan 2009 lalu.
"Program kerjasama belajar ini, baru kami mulai sejak 2011 dan 2012 dengan cara berturut-turut mengirimkan tiga pelajar MAN Pangandaran didampingi dua guru ke Malaysia. Ternyata, pada awal 2013 ini, mereka membalasnya dengan mengirimkan 16 pelajar dari Malaysia," terang Aris.
Selain melakukan kunjungan, kata Aris, ke 16 pelajar Malaysia tersebut juga melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
"Selain mereka tinggal di rumah penduduk, bakti sosial dan membagikan sumbangan buku. Mereka juga mendirikan perpustakaan internasional di MAN Pangandaran dan SMP 1 Parigi," jelas Aris.
Sementara itu, Direktur Madrasah Development Center Hj Ulfiah menyampaikan, dirinya tertarik ikut melakukan suport terhadap program kerjasama belajar tersebut karena sedikit banyak program itu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi pengembangan madrasah di Indonesia.
"Diharapkan, masdrasaah seperti MAN Pangandaran yang mempunyai kreativitas tinggi bisa mewujudkan cita-citanya sebagai Madrasah yang bermutu dan siap saing. Keberadaanya di pelosok seperti ini, tidak menutup ruang untuk berprestasi," tandasnya.
Wakil Bupati Ciamis Iing Syam Arifien menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja ke 16 pelajar asal Malaysia yang telah memberikan kepedulian melalui sebuah program.
"Kami sangat berharap apa yang dilakukan pelajar Malaysia ini, bisa memberikan manfaat dan dampak yang sangat baik untuk masyarakat Ciamis, khusunya masyarakat di kawasan wisata seperti Pangandaran," pungkas Iing.
Ke 16 pelajar asal Malaysia itu merupakan pelajar International Bachelor Malay College Kualakangsar (IB MCKK) Malaysia, mereka juga didampingi dua orang guru dan satu perwakilan MCKK Foundation. Selain di MAN Pangandaran, perpustakaan serupa juga didirikan di SMPN 1 Parigi, Ciamis.
"Perpustakaan ini disebut perpustakaan internasional, karena buku yang akan tersimpan di perpustakaan itu semua berbahasa inggris. Kami, ingin menolong penduduk di Pangandaran dan sekitarnya menguasai bahasa inggris," jelas Mohamed Khidir seorang pelajar IB MCKK, Rabu (16/1/2013).
Menurut Khidir, semua buku yang disumbangkan ke perpustakaan merupakan buku sumbangan yang gencar dilakukan pihak sekolahnya dan sebagian berasal dari partisipasi pelajar IB MCKK.
"Selain mendirikan perpustakaan berbahasa ingris ini, kami juga tinggal di host family dan melakukan one to one tutoring dengan siswa MAN Pangandaran. Hasil kunjungan kami, tinggal di rumah penduduk ternyata mereka sangat membutuhkan buku-buku berbahasa Ingris untuk menambah pengetahuan mereka. Apalagi, Pangandaran merupakan kawasan wisata," terangnya.
Kepala Sekolah MAN Pangandaran Aris Mujiraharjo menyebutkan, kerjasama antar pelajar kedua negara itu bermula dilakukan sejak pertemuan dirinya dengan seotang guru Malaysia dalam sebuah project sekitar 2007 dan 2009 lalu.
"Program kerjasama belajar ini, baru kami mulai sejak 2011 dan 2012 dengan cara berturut-turut mengirimkan tiga pelajar MAN Pangandaran didampingi dua guru ke Malaysia. Ternyata, pada awal 2013 ini, mereka membalasnya dengan mengirimkan 16 pelajar dari Malaysia," terang Aris.
Selain melakukan kunjungan, kata Aris, ke 16 pelajar Malaysia tersebut juga melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
"Selain mereka tinggal di rumah penduduk, bakti sosial dan membagikan sumbangan buku. Mereka juga mendirikan perpustakaan internasional di MAN Pangandaran dan SMP 1 Parigi," jelas Aris.
Sementara itu, Direktur Madrasah Development Center Hj Ulfiah menyampaikan, dirinya tertarik ikut melakukan suport terhadap program kerjasama belajar tersebut karena sedikit banyak program itu akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi pengembangan madrasah di Indonesia.
"Diharapkan, masdrasaah seperti MAN Pangandaran yang mempunyai kreativitas tinggi bisa mewujudkan cita-citanya sebagai Madrasah yang bermutu dan siap saing. Keberadaanya di pelosok seperti ini, tidak menutup ruang untuk berprestasi," tandasnya.
Wakil Bupati Ciamis Iing Syam Arifien menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja ke 16 pelajar asal Malaysia yang telah memberikan kepedulian melalui sebuah program.
"Kami sangat berharap apa yang dilakukan pelajar Malaysia ini, bisa memberikan manfaat dan dampak yang sangat baik untuk masyarakat Ciamis, khusunya masyarakat di kawasan wisata seperti Pangandaran," pungkas Iing.
(rsa)